Mohon tunggu...
Dwi Prio Setyawan SP
Dwi Prio Setyawan SP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Agribisnis/ Direktorat Pascasarjana/ Universitas Muhammadiyah Malang

Ini bukan mimpi, ini kenyataan saya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penanganan Pasca Panen Sayuran serta Strategi Sosialisasinya kepada Masyarakat di Tengah Pandemi

5 Januari 2023   11:07 Diperbarui: 5 Januari 2023   11:10 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok. pribadi
Dok. pribadi

2.Strategi Sosialisasi Penanganan Pasca Panen Kepada Masyarakat

Pada prinsipnya komoditas yang makin lama penyimpanannya maka cadangan energi akan semakin berkurang sehingga menyebabkan menurunnya kualitas sayuran seperti terjadinya pelunakan. Berdasarkan gambar 1 dan 2. Perlakuan terbaik untuk mempertahankan umur simpan sayuran adalah penyimpanan suhu rendah dengan kemasan plastik. Hal ini sejalan dengan penelitian Paath et al. (2017) bahwa penyimpanan pada suhu rendah merupakan cara yang efektif untuk memperpanjang umur simpan bahan segar, karena dengan cara ini dapat mengurangi kegiatan respirasi, proses penuaan, dan pertumbuhan mikroorganisme. Pendinginan akan memperlambat atau mencegah terjadinya kerusakan tanpa menimbulkan gangguan pada proses pematangan dan memperlambat pelayuan.

Pengemasan dengan plastik dapat menjaga dan melindungi produk dari paparan lingkungan luar. Berdasarkan penelitian Mareta et al. (2011) bahwa adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya respirasi dan transpirasi yang berlebih pada sayuran. Sejalan dengan Paath et al. (2017) bahwa aktivitas respirasi dan transpirasi yang tinggi pada penyimpanan suhu ruangan menyebabkan kehilangan air yang cukup banyak sehingga ukuran sel dan tekanan isi sel terhadap dinding sel berkurang yang akhirnya mengakibatkan tekstur menjadi lunak. Penurunan kekerasan selama penyimpanan terjadi karena perombakan komponen penyusun dinding sel sehingga buah semakin melunak.

Oleh karena itu sosialisasi penanganan pascapanen sayuran sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tata cara menyimpan sayuran agar umur simpan lebih panjang. Berdasarkan penelitian Hamidah (2015) bahwa buah dan sayur merupakan tumbuhan yang mudah rusak, kerusakan ini relatif tinggi terutama di Negara berkembang yaitu antara 30%-50% . Kerusakan ini terjadi karena pemahaman tentang penanganan pasca panen bagi kebanyakan orang belum memadai disamping dukungan teknologi perawatan bahan pangan yang belum memungkinkan.

Sosialisasi pasca panen ini sangat penting dikarenakan adanya pandemi COVID-19 merupakan fenomena luar biasa yang terjadi di bumi pada abad ke 21. Fenomena ini bukan hanya menelan korban, tetapi juga berdampak pada segala aspek kehidupan manusia seperti kesehatan, ekonomi, sosial, pendidikan, politik, dan masih banyak lagi (Aslamiyah 2021). Salah aspek yang paling terdampak adalah aspek kesehatan. Daya tahan tubuh masyarakat ditengah pandemi COVID-19 selalu menjadi perhatian masyarakat. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat semakin sadar untuk mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran.

Strategi sosialisasi penanganan pascapanen sayuran dengan menggunakan pemanfaatan teknologi internet. Tentunya strategi lanjutan yang lebih spesifik perlu ditetapkan secara tepat. Salah satu strategi yang dapat diterapkan yakni melalui sosial media. Peran media dalam sosialisasi pasca panen sangat menunjang di era digital saat ini. Di era digital tentu strategi tersebut sangat efektif dan tidak asing untuk mengenalkan pascapanen secara masif.

Strategi menggunakan media internet sangat efektif untuk mengenalkan penanganan pasca panen sayuran melalui edukasi seperti di Sosial Media Ads seperti facebook, instagram, twitter, dan sebagainya dengan harapan edukasi pengananan pascapanen lekas viral.

Penggunaan website juga dapat dilakukan. Bekerjasama dengan Kementrian Pertanian meyakinkan masyarakat dan memudahkan untuk mengetahui prinsip pasca panen. Website ini akan menyajikan informasi/ artikel pendukung untuk menarik masyarakat.

 Strategi lain yakni bekerja sama dengan tokoh masyarakat seperti ketua RT untuk konsinyasi dengan maksud mengedukasi warganya mengenai pentingnya pengelolaan pasca panen. Pemberdayaan dilakukan oleh kelompok wanita yang termasuk dalam PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yang umumnya sebagai pelaku untuk mengembangkan kemandirian pangan dengan adanya pengetahuan mengenai pasca panen yang benar, maka pangan utamanya sayuran dapat memiliki umur simpan yang panjang. Dari sinilah upaya kerjasama untuk saling mengedukasi pasca panen terwujud ditengah pandemi

COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun