BCA secara rutin mengungkapkan informasi material kepada publik, termasuk melalui laporan tahunan dan publikasi di situs web perusahaan, sehingga pemangku kepentingan dapat mengakses informasi penting tentang perusahaan.
- Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal
      BCA memiliki sistem manajemen risiko yang komprehensif untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola berbagai risiko, termasuk risiko kredit, operasional, dan pasar. Ini membantu BCA dalam menjaga stabilitas dan keandalannya.
      BCA menerapkan pengendalian internal yang kuat, termasuk melalui audit internal yang independen, untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan serta mencegah terjadinya fraud.
- Etika dan Kepatuhan
      BCA memiliki kode etik yang jelas yang harus dipatuhi oleh semua karyawan dan manajemen. Sosialisasi kode etik dilakukan secara rutin untuk memastikan seluruh anggota organisasi memahami dan mematuhi standar etika perusahaan.
      BCA memiliki mekanisme whistleblowing yang memungkinkan karyawan melaporkan pelanggaran atau ketidakpatuhan secara anonim. Sistem ini memastikan bahwa setiap pelanggaran dapat ditangani dengan cepat dan efektif tanpa adanya reprisal.
- Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
      BCA melaksanakan berbagai program CSR yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Program-program ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
      BCA mematuhi semua peraturan dan standar lingkungan yang berlaku dan berusaha untuk mengurangi dampak negatif operasionalnya terhadap lingkungan. Karena menjalankan perusahaan itu juga harus memperhatikan bagaimana lingkungan, masyarakat dan pemerintahan disekitar perusahaan.
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa implementasi GCG yang efektif memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai indikator tersebut secara terpadu. Untuk meningkatkan praktik GCG di dalam perusahaan, manajemen harus terus menerapkan perbaikan berkelanjutan dalam hal kepatuhan terhadap regulasi, transparansi informasi, struktur organisasi yang efisien, manajemen risiko yang terintegrasi, dan budaya perusahaan yang etis. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya dapat memperkuat reputasi mereka, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Bank Central Asia (BCA) sebagai contoh kasus menunjukkan bahwa implementasi yang baik terhadap indikator-indikator ini dapat membawa hasil yang signifikan. BCA telah membangun dewan direksi dan komisaris yang independen dan berkompeten, menyediakan laporan keuangan yang transparan, dan memastikan pengendalian internal yang efektif. Melalui kode etik yang jelas dan sistem whistleblowing, BCA mempromosikan budaya kepatuhan dan integritas. Perlindungan hak-hak pemegang saham dan keterlibatan aktif pemangku kepentingan menambah lapisan kepercayaan dan keterbukaan. Selain itu, komitmen BCA terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan memperkuat reputasi positifnya di masyarakat.
BCA juga secara rutin melakukan audit internal dan eksternal untuk mengevaluasi kinerja GCG dan menetapkan KPI yang spesifik untuk mencapai tujuan GCG. Keberhasilan BCA dalam implementasi GCG tidak hanya meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, tetapi juga memastikan kinerja keuangan yang stabil dan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Hal ini menegaskan pentingnya mengoptimalkan indikator-indikator GCG dalam membangun tata kelola perusahaan yang baik dan efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H