Mohon tunggu...
Dwi Agus Susanto
Dwi Agus Susanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Berhias, Siswa Antusias, Kualitas Civitas Jelas Naik Kelas

25 September 2024   23:03 Diperbarui: 25 September 2024   23:16 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan memiliki tanggung jawab legal dan strategis untuk mengembangkan guru dan tenaga kependidikan, kurikulum, serta pelaksanaan dan layanan pendidikan di satuan pendidikannya agar mutu pendidikan dapat meningkat dan tetap berkualitas. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang baik, akan berdampak pada iklim satuan pendidikan yang baik. Begitu pula dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas, akan dapat berjalan dengan baik pula.

Sebagai pemimpin satuan pendidikan, kepala sekolah memiliki tugas, peran, dan tanggung jawab dalam peningkatan kualitas satuan Pendidikan yang dipimpinnya. Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah salah satunya adalah menyusun dan melaksanakan program terkait dengan merumuskan, menetapkan, mengembangkan, dan mendorong terwujudnya visi, misi, dan tujuan sekolah. Tugas pokok dan fungsi tersebut dijabarkan dalam bentuk inisiasi program sekolah untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolah.

Terkait dengan kondisi yang ada, terutama prestasi peserta didik, belum menunjukkan hasil yang menggembirakan baik dalam prestasi hasil belajar maupun prestasi kejuaraan dan lomba. Prestasi peserta didik adalah etalase atas kualitas satuan pendidikan secara keseluruhan. Meningkatkan prestasi peserta didik bukanlah hal yang mudah, perlu disusun program sekolah yang dapat menstimulus peserta didik mengikuti pembelajaran dengan baik, antusias, dan menyenangkan. Oleh karena itu, program sekolah yang mengefektifkan segala sumber daya yang ada untuk meningkatkan prestasi peserta didik mutlak diperlukan. Program yang dilaksanakan diharapkan dapat berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik dan kualitas satuan pendidikan.

Guru adalah ujung tombak keberhasilan terwujudnya visi sekolah dan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, perannya harus diperkuat dan diberdayakan. Guru harus bisa hadir tidak hanya secara fisik, tetapi juga hadir dalam hati peserta didik. Guru terutama harus bisa membangun antusiasme peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga, hasil belajar yang diperoleh peserta didik dapat lebih meningkat. Untuk mewujudkan hal tersebut, kepala sekolah harus turut berperan aktif dan bertanggung jawab dalam menyusun program yang sesuai serta pelaksanaannya.

Penyusunan program sekolah dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi sekolah dalam meningkatkan hasil belajar dan prestasi peserta didik. Hasil belajar peserta didik dilihat dari hasil penilaian sumatif menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Demikian pula dengan rapor pendidikan, capaian aspek literasi dan numerasi masih belum sesuai harapan. Hal tersebut diidentifikasi berawal dari kurangnya semangat guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung kurang menarik dan menyenangkan, sehingga berdampak pada rendahnya antusias peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan rendahnya antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, maka hasil belajar dan prestasi yang diperoleh peserta didik pun kurang memuaskan.

Dengan demikian, akar masalah dari rendahnya prestasi hasil belajar dan prestasi peserta didik dan sekolah ada pada diri guru yang kurang bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik serta kurangnya antusiasme peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Salah satu program sekolah yang disusun dan dilaksanakan untuk meningkatkan antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran adalah Program Guru Berhias. Pada program Guru Berhias ini, sekolah mengatur jadwal penggunaan seragam guru dan kegiatan yang dilaksanakan sebelum memulai proses pembelajaran di dalam kelas. Dengan tampilan guru yang berbeda dan fresh setiap hari, diharapkan guru dapat lebih bersemangat dalam mengajar, peserta didik antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, dan kualitas hasil belajar peserta didik akan dapat lebih meningkat. Sehingga, kualitas sekolah pun akan lebih baik lagi.

Setiap program yang baru, dan dianggap baru, pasti akan selalu menemui tantangan dalam pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan program Guru Berhias ini, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dan memerlukan pemecahan masalah agar program yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan memperoleh hasil yang baik pula. Tantangan yang dihadapi adalah kesediaan guru dan warga sekolah dalam melaksanakan dan menyukseskan program Guru Berhias ini. Selain itu, ketersediaan sarana prasarana, daya dukung dan sumber daya juga menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan program Guru Berhias ini.

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi dengan guru dan warga sekolah tentang program yang akan dilaksanakan, dengan menyampaikan latar belakang, tujuan dan manfaat program Guru Berhias. Manfaat program Guru Berhias yang paling utama adalah meningkatnya semangat guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan meningkatnya antusiasme peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat berdampak pada meningkatnya hasil belajar yang diperoleh. Koordinasi dan perencanaan program Guru Berhias dilaksanakan ketika rapat rutin sekolah. Sehingga program ini dapat diketahui, dikaji, dan disetujui oleh seluruh warga sekolah.

Pola pikir guru pun harus dibuka agar dapat berkolaborasi menyukseskan program yang akan dilaksanakan. Menjadi guru bukan semata tentang profesi. Menjadi guru pun bukan semata tentang tanggung jawab finansial dan transaksional. Profesi guru adalah profesi yang mulia, yang segala ucap laku lampahnya digugu dan ditiru. Tanggung jawab guru bukan hanya tentang melaksanakan tugas agar gugur kewajiban karena telah menerima gaji dari pemerintah.

Penampilan guru secara visual akan menjadi ketertarikan sendiri bagi peserta didik. Ketika penampilan guru bersih, rapi, dan wangi, serta dresscode yang berbeda setiap kesempatan tentu akan menambah antusiasme peserta didik dalam memperhatikan gurunya. Ini bisa menjadi salah satu strategi yang bisa dilakukan guru dalam menjaga penampilan. Menjaga penampilan tidak harus berlebihan, tetapi tetap dalam batas kewajaran. Ingatlah bahwa "cinta kadang tumbuh pada pandangan pertama".

Dalam program Guru Berhias ini, bukan hanya mengedepankan penampilan guru untuk meningkatkan semangat mengajar guru dan menarik antusiasme siswa, tetapi juga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya. Kegiatan tambahan sebagai pengiring program Guru Berhias ini patut dipersiapkan dan dijadwalkan dengan baik dan matang. Bentuk kegiatan tambahan disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan. Ketika guru ber-dresscode pakaian adat sunda, maka kegiatan tambahan yang bisa dilaksanakan adalah bermain "kaulinan barudak" sebelum proses belajar mengajar di kelas dimulai. Pun demikian dengan dresscode Pramuka, bisa dilaksanakan permainan pramuka sebelum peserta didik memasuki ruang kelas.

Selain itu, mengajak guru untuk siap bersama-sama melaksanakan dan menyukseskan program adalah langkah yang perlu dilakukan. Penampilan diri dari guru biasanya diperhatikan oleh peserta didiknya. Ketika peserta didik sudah menyukai gurunya, dan "cinta datang dari mata turun ke hati", biasanya peserta didik akan lebih memperhatikan apa yang disampaikan guru tersebut. Ketika pembelajaran di kelas, guru akan menjadi pusat perhatian peserta didik. Guru bisa mengendalikan kelasnya untuk tetap kondusif agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik, aktif, dan lancar. Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh peserta didik akan lebih optimal.

Langkah yang terakhir adalah melaksanakan program yang direncanakan dengan baik dan konsisten dengan menyiapkan jadwal pelaksanaan program. Setiap program, akan dirasakan keberhasilannya setelah dilakukan secara berulang dan konsisten. Sehingga, program ini terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar tingkat keberhasilannya dapat dirasakan.

Program Guru Berhias ini sangat efektif dalam meningkatkan semangat mengajar guru dan meningkatkan antusiasme belajar peserta didik. Hal ini dikarenakan pada program ini, bukan hanya melibatkan aktivitas fisik guru dan peserta didik, tetapi juga melibatkan situasi dan ikatan emosional antara guru dan peserta didik. Selain itu, guru yang menyenangkan, bukan hanya hadir raganya di depan kelas, tetapi juga keberadaan guru hadir di hati peserta didik.

Setelah program Guru Berhias melalui penggunaan seragam guru (dresscode) yang berbeda pada setiap kesempatan dilaksanakan, hasil yang dicapai adalah: guru lebih semangat dalam menjalankan tugas; biasanya, ketika menggunakan seragam yang sama, guru akan lebih bersemangat datang ke sekolah, merasa lebih bahagia setelah selfie/wefie bersama dengan guru yang lain. Dan ketika guru sudah lebih bahagia, maka akan melaksanakan tugas pengajaran dan pendidikan dengan lebih bersemangat.

Kekompakan dan kebersamaan guru lebih meningkat; ketika berseragam sama, dengan dresscode tertentu, animo untuk selfie/wefie akan meningkat. Dengan wefie, maka akan terbangun ikatan emosional, kekompakan dan kebersamaan antarguru yang lebih erat. Tidak ada salahnya guru berfoto bersama baik dengan sesama guru maupun bersama peserta didik. Foto juga merupakan salah satu bukti bahwa kita telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai guru.

Semangat guru melaksanakan program sekolah lainnya pun lebih meningkat; setelah terjalin kekompakan dan kebersamaan guru, maka potensi guru untuk dapat berpartisipasi melaksanakan dan menyukseskan program sekolah lainnya akan sangat mudah, bahkan setiap guru dapat menginisiasi program sekolah yang baru.

Peserta didik lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam dan di luar kelas; sosok penting dalam proses pembelajaran adalah guru. Ketika guru lebih bahagia dan menyenangkan dalam memberikan pengajaran dan pendidikan, maka guru akan lebih humanis, antusiasme peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran pun akan lebih meningkat. Sehingga, baik secara langsung maupun tidak langsung, prestasi dan hasil belajar peserta didik akan lebih meningkat.

Sebagai dampak yang lebih luas dari program Guru Berhias ini adalah daya dukung warga sekolah, orang tua, dan masyarakat semakin meningkat. Sekolah yang terlihat lebih ramai dengan kegiatan-kegiatan dan program-program yang meningkatkan antusiasme peserta didik, akan berdampak pula pada tingkat perhatian, antusiasme dan daya dukung warga sekolah, orang tua dan masyarakat dalam turut serta menyukseskan program sekolah. Dengan demikian, segala program yang direncanakan akan mendapat daya dukung dan sumber daya yang maksimal dari warga sekolah, orang tua dan masyarakat.

Akhirnya, setiap program yang direncanakan dapat sukses dilaksanakan dan memperoleh hasil yang diinginkan atas partisipasi seluruh warga sekolah dan dukungan sumber daya yang ada. Dengan Guru Berhias, guru bersemangat melaksanakan tugas dan kewajiban pengajaran dan pendidikan, peserta didik menjadi lebih antusias dalam belajar, daya dukung warga sekolah, orang tua, dan masyarakat semakin meningkat, dan tentunya Kualitas Civitas Jelas Naik Kelas.

Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan guru dan sekolah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Beberapa strategi terlihat mudah dan tidak biasa. Semoga dengan menerapkan strategi di atas (tentunya selain banyak pilihan strategi yang lain), pembelajaran akan semakin aktif, menyenangkan, dan berwarna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun