Mohon tunggu...
Dwi retnowulandari
Dwi retnowulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru di salah satu instansi lembaga pendidikan di kabupaten Trenggalek, ingin menyalurkan minat menulis saya dalam wadah media elektronik disini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Model Pembelajaran PBL pada Materi Gangguan Sistem Pencernaan Manusia dengan Berorientasi pada Pembelajaran HOTS (Best Practice)

23 November 2023   10:25 Diperbarui: 23 November 2023   10:39 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi satuan pendidikan dasar menengah, menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari pada pendidikan di Sekolah. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pelaksanaan pembelajarannya, IPA harus dirancang sesuai dengan kebutuhan, karakter,dan kemampuan siswa. Tidak bisa hanya dilakukan dengan sekedar transfer ilmu (transfer knowledge) dari guru ke siswa. Tetapi harus mengarahkan peserta didik untuk berfikir kritis dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri atau problem solving yang disebut dengan pembelajaran higher order thinking skill. Selain itu, menurut hasil temuan Depdiknas proses pembelajaran IPA selama ini masih berorientasi pada penguasaan teori dan hafalan. Metode pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada guru cenderung mengabaikan hak-hak dan kebutuhan siswa, sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan kurang optimal.          

Pembelajaran abad 21 telah mengalami banyak pergeseran, diantaranya dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Tidak dipungkiri pada pembelajaran konvensional, tahun-tahun sebelumnya lebih berpusat pada guru. Gurulah yang aktif dalam pembelajaran, sehingga peserta didik hanya menyimak dan mendengarkan saja. Kalau di dalam bahasa jawa istilahnya " anteng sedheku ". Peserta didik harus duduk tenang , tangan dilipat di atas meja. Metode yang digunakan gurupun cenderung untuk metode ceramah. Mengajar IPA pun seolah-olah menjadi pelajaran sejarah IPA. Hal ini tentu banyak kelemahannya, karena kemampuan peserta didik untuk mendengar dan menyimak tentu berbeda-beda.

Salah satu model pembelajaran yang berorientasi HOTS adalah PBL, Model pembelajaran PBL diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan informasi secara langsung tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi tersebut secara mandiri. Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis (ilmuan). Mereka tidak hanya sebagai konsumen, tetapi diharapkan pula bisa berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dari pencipta ilmu pengetahuan. Selan itu penulis juga mengembangkan metode Windows Shopping, Pembelajaran ini lebih menekankan pada ketrampilan sosial peserta didik, dan diharapkan peserta didik menjadi lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses melalui "shopping " atau belanja antar kelompok. Di akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan belanjaan komplit , tentunya dengan konfirmasi dan penguatan dari guru selaku fasilitator.

Oleh karena penulis dalam proram berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) akan memperbaiki pembelajaran yang di tuangkan dalam Best Practice dengan judul Penerapan Model PBL pada materi Gangguan Pencernaan pada Manusia dengan berorientasi pada pembelajaran HOTS.

  • Jenis Kegiatan
  • Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan pembelajaran IPA Kelas VIII semester ganjil  dengan judul Penerapan Model PBL pada Materi Gangguan Sistem Pencernaan dengan berorientasi pada pembelajaran HOTS " .

  • Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan Best Practice adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam Kompetensi Dasar Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.


BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

 

  • Tujuan dan Sasaran
  • Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
  • Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah Peserta didik kelas VIII A  Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021 di SMP Terpadu Al Anwar sebanyak 30 orang.
  • Bahan/Materi Kegiatan
  • Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi  kelas VIII  Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021 pada pokok bahasan Gangguan Sistem Pencernaan, dengan rincian KD sebagai berikut :

3.5  Menganalisis system pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.

  •    Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.
  • C.Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
  • Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran PBL  dan metode Windows Shopping.

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan :

  • Pemetaan Kompetensi dasar

3.5  Menganalisis system pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.

  •  Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.
  • Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
  • IPK pendukung
  • 3.5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis zat makanan yang dibutuhkan oleh manusia.
  • 3.5.2 Menjelaskan fungsi jenis-jenis zat makanan bagi manusia.
  • 3.5.3 Mengidentifikasi kandungan zat makanan pada makanan.
  • 3.5.4 Mengidentifikasi organ-organ sistem pencernaan pada manusia.
  • 3.5.5 Menjelaskan proses pencernaan pada manusia.
  • 3.5.6 Menentukan fungsi organ-organ system pencernaan pada proses Pencernaan pada manusia.
  • IPK Kunci
  • 3.5.7 Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara mekanik pada manusia.
  • 3.5.8 Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara kimiawi pada manusia
  • 3.5.9 Menjelaskan gangguan yang berhubungan dengan system pencernaan manusia.
  • 3.5.10 Menjelaskan upaya dalam memelihara kesehatan system pencernaan manusia.

  • Pemilihan Model Pembelajaran
  • Model pembelajaran yang dipilih dalam Best Practice ini adalah PBL dengan Metode Windows Shopping.

 

  • Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak PBL.
  •        Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model PBL
  •   
    • KEGIATAN PEMBELAJARAN
    • ALOKASI WAKTU
    • Kegiatan Pendahuluan
    • Pendahuluan
    • (persiapan/orientasi)
    • Guru mengucapkan salam
    •  Peserta didik berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas
    • Peserta didik membaca ayat Al-Quran
    • Guru mengecek kehadiran peserta didik
    • Peserta didik melakukan kegiatan literasi membaca
    • 10 menit

    • Apersepsi

    Pesrta didik menjawab pertanyaan yang disiapkan

      Guru

      1. pernahkah kalian merasa sakit perut karena diare ?

      2. apa penyebab dari sakit perut tersebut?

      3. apa yang kalian lakukan jika merasakan gigi sakit ?

      4. apa upaya agar tidak sakit gigi ?

     

      Jawaban yang diharapkan dari peserta didik

       1. pernah

       2. makanan pedas, dan bakteri

       3.  diberikan obat pereda nyeri

       4.  menjaga kesehatan mulut dengan rajin menggosok gigi

    - Mengingatkan siswa untuk duduk sesuai kelompok

       yang telah di bentuk sebelumnya

    • Guru mengingatkan peserta didik untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.
    • Motivasi




    Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dilakukan, metode yang digunakan serta penilaiannya.

    • Kegiatan Inti

    Sintak Model Pembelajaran 1

    Orientasi Masalah

    • Guru menayangkan gambar-gambar contoh manusia yang mengalami kelainan/penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan seperti :busung lapar, obesitas, keracunan makanan, dll
    • Guru meminta siswa untuk mengamati gambar-gambar tersebut

    • 5 menit

    Pembelajaran

    Organisasi siswa untuk belajar

    •  Peserta didik di bimbing oleh guru membuat pertanyaan dari tayangan gambar berbagai penyakit.
    • Apa sajakah penyebab terjadinya gangguan sistem pencernaan ?
    • Makanan apa saja yang dapat mengganggu sistem pencernaan ?
    • Makanan apa saja yang dapat mengatasi sistem pencernaan ?
    • Bagaimana cara mengatasi gangguan sistem pencernaan ?
    • Apa yang terjadi jika gangguan siste pencernaan tidak segera di atasi?
    • Peserta didik membuat hipotesis atau jawaban sementara dari pertanyaan yang telah mereka susun.
    • 10 menit

    Sintak Model 3

    Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

    • Peserta didik mendengarkan arahan Guru tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu menelaah artikel mengenai berbagai macam jenis gangguan sistem pencernaan
    • Guru membagikan lembar kegiatan peserta didik
    • peserta didik di dalam kelompoknya berdiskusi untuk mendeskripsikan akibat yang ditimbulkan dari permasalahan yang terdapat di artikel, beserta usulan upaya pencegahannya di kertas karton.
    • Meminta peserta didik mengunjungi kelompok lain untuk mendiskusikan hasil telaah artikel dengan membawa buku catatan untuk menuliskan hasil temuan penting dari setiap kelompok.  Di setiap kelompok terdapat satu penjaga yang akan mempresentasikan hasil pekerjaannya dan menjawab pertanyaan temannya.
    • Guru membimbing setiap kelompok selama melakukan diskusi  secara bergiliran, dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan sambil melakukan penilaian sikap dan psikomotor peserta didik.
    • Peserta didik memperhatikan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut berdasarkan data hasil pengamatan
    • Guru memberikan pertanyaan untuk mengajak peserta didik mengingat materi gangguan sistem pencernaan.

    (Guru melakukan penilaian dalam proses diskusi dengan memperhatikan rubric yang telah dikembangkan baik penilaian sikap,

    keterampilan dan pengetahuan)

    • 25 menit

    Sintak Model 4 Mengembangkadan menyajikan hasil

    • Guru memfasilitasi siswa melaksanakan, mencatat, mengolah, dan menafsirkan data hasil percobaan perubahan fisika dan kimia
    • Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengenai data pengamatan hasil percobaan perubahan fisika dan kimia
    • Guru mengajak peserta didik di masingmasing kelompok untuk menganalisis dan merumuskan simpulan perubahan fisika dan perubahan kimia berdasarkan hasil percobaan

    (Guru melakukan penilaian dalam proses percobaan dengan memperhatikan rubric yang telah dikembangkan baik penilaian sikap,

    keterampilan dan pengetahuan)

    • 20 menit
    • Peserta didik membandingkan hipotesis awal dengan simpulan hasil pengolahan data percobaan.
    • Meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk menyampaikan temuan penting melalui kegiatan diskusi kelas.

    Sintak Model 6

    Menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah

    • Peserta didik menyimpulkan pembuktian dari hasil diskusi
    • Peserta didik mempresentasikan pembuktian dari hasil percobaan
    • Peserta didik melakukan tanya jawab dari hasil presentasi kelompok lain dengan bimbingan guru
    • Peserta didik bersama guru menyimpulkan berdasarkan hasil diskusi mengenai pencegahan gangguan sistem pencernaan :
    • mempertahankan berat badan ideal
    • memperbanyak makanan berserat
    • rutin olahraga
    • mencukupi asupan cairan
    • tidak mengejan terlalu keras saat BAB
    • tidak menunda jika hendak BAB
    • menghindari konsumsi alkohol
    • Guru memberikan penguatan akhir
    • Peserta didik mengerjakan soal evaluasi yang diberikan Guru untuk mengukur sejauh mana pengetahuan
    • 15 menit
    • Kegiatan Penutup
    • Peserta didik membuat resume dengan bimbingan guru
    • Guru memberi penghargaan pada kelompok terbaik
    • Peserta didik mengajukan pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran hari ini
    • Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembejaran hari ini.
    • Peserta didik mendapat informasi rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
    • Peserta didik mendapat penguatan pendidikan karakter dari guru
    • 10 menit

    • Penyusunan Perangkat Pembelajaran
    • Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
  •  

    • Media dan Instrumen
    • Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik mengenai Gangguan Sistem Pencernaan, gambar penyakit yang berhubugan dengan Sisem Pencernaan dan artikel menganai gangguan sistem pencernaan.
  • Instrumen yang digunakan Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran  berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

    • Waktu dan Tempat Kegiatan
    • Praktek Best Practice ini di laksanakan pada  tanggal 27 Oktober 2021 bertempat di kelas VIII A SMP Terpadu Al Aanwar Durenan.




























  • BAB III

    HASIL KEGIATAN

     

    • Hasil Kegiatan
    • Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
    • Proses pembelajaran ini menerapkan model PBL dan dengan metode Windows Shopping, peserta didik menjadi lebih aktif dan menumbuhkan saling bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Aktivitas model pembelajaran dengan metode ini menerapkan peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran.
    • Pada pembeajaran sebelumnya penulis belum menerapkan pembelajaran HOTS masih menggunakan metode ceramah peserta didik selama proses pembelajaran cenderung kurang aktif walaupun tujuan pembelajaran tercapai. Sedangakan jika di terapkan dengan pembelajaran HOTS dan dengan metode windows shopping peserta didik menjadi lebih bisa berfikir kritis selama kegiatan diskusi dan menjadi lebih tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya karena akan dibandingkan dengan kelompok lain hasilnya.
    • Dengan menerapakan pembelajaran yang HOTS juga peserta didik dilatih untuk memecahkan masalahnya sendiri atau problem solving untuk menyelesaikan LKPD yang disediakan guru maupun dikaitkan dengan penerapan kehidupan sehari-hari.
  •  

    • Masalah yang dihadapi
    • Masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Windows Shopping yang berorientasi HOTS adalah peserta didik masih belum terbiasa karena terbiasa dengan menggunakan metode ceramah jadi guru masih terus mengarahkan peserta didik untuk melatih dan menggali informasi sehingga alokasi waktu yang dibutuhkan tidak sesuai dengan Rencana Program Pembelajaran yang sudah dibuat.

    • Cara mengatasi Masalah
    • Untuk mengatasi masalah yang dihadapi penulis dalam pembelajaran ini adalah harus lebih sabar melatih dan mengarahkan peserta didik untuk menyelesaiakan masalah atau problem solving dan mandiri dalam mencari informasi yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran. Selain itu juga peserta didik diberikan arahan betapa pentingnya model pembelajaran yang berorientasi HOTS di jenjang sekolah  yang akan datang ketika mereka sudah lulus SMP dan untuk kehidupan sehari-hari.






























  • Bab IV 

    Kesimpulan dan Rekomendasi

    • Kesimpulan 
    • Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
    • Pembelajaran dengan model PBL dan dengan Metode Windows Shopping layak di jadikan sebagai pembelajaran yang berorientasikan Higher Order Thinking Skill (HOTS) karena dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mentrasfer pengetahuan, berfikir kritis, dan menyelesaikan masalah.
    • Pada penyusunan RPP pun dibuat secara sistematis dan cermat yang didalamnya berorientasi HOTS dan terdapat kecakapan abad 21 yang memuat PPK dan literasi.

    • Rekomendasi 
    • Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
    • Guru seharusnya  memiliki inovasi model pembelajaran yang lebih menyenangkan siswa tidak terpaku hanya dengan 1 model pembelajaran saja dan memiliki banyak referensi sumber belajar yang lain tidak hanya buku guru dan buku siswa yang akan menunjang kemampuan profesional guru pada saat proses pembelajaran.
    • Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam.
    • Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk berlangsungnya pembelajaran HOTS dan untuk mendesiminasikan best practice ini agar menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
  • DAFTAR PUSTAKA

    Hartini, T. dkk. 2018. Pemetaan HOTS Siswa Berdasarkan  Standar  PISA dan  TIMSS untuk Meningkatkan  Mutu Pendidikan. EduMa Vol. 7 No. 1, 83-92. https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/eduma/article/viewFile/2795/1620

    Pangesti, F.T.P. 2018. Menumbuh Kembangkan Literasi Numerasi  pada  Pembelajaran Matematika  dengan  soal HOTS. Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education, Vol. 5 No. 9, pp. 566-575. http://idealmathedu.p4tkmatematika.org

    Retnawati, H. (2016). Keefektifan  Pemanfaatan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk  Meningkatkan HOTS dan  Karakter  Siswa. Jurnal FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Vol.23, No.2, pp. 111-123. http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/view/10162

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun