Mohon tunggu...
Dwi Hermawan
Dwi Hermawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kampus Pintar, Langkah Sukses Big Data Mentransformasikan Pendidikan Tinggi di Indonesia

26 Januari 2019   19:19 Diperbarui: 26 Januari 2019   19:38 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Tinggi di Masa Sekarang

P

endidikan tinggi di Indonesia masih perlu berbenah. Jika dibandingkan dengan perguruan tinggi luar negeri, Indonesia masih memiliki sejumlah permasalahan yang perlu diperhatikan. Mulai dari ketidakmerataan Perguruan Tinggi (PT) hingga orientasi pendidikan di Indonesia yang cenderung mengarah pada kuantitas daripada kualitas. Selain itu, ketidakseimbangan jumlah mahasiswa dan guru besar di Indonesia menjadi kendala tersendiri dalam upaya berbenah diri.

Berdasarkan data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dikti), hanya terdapat 5.300 orang yang telah meraih gelar sebagai guru besar. Sementara itu, jumlah mahasiswa Indonesia mencapai 6,3 juta. 

Dalam hal ini, seorang profesor harus melayani lebih dari seribu mahasiswa di Indonesia.  Di sisi lain, perlunya peningkatan kualitas layanan akademik yang lebih ramah seperti dahulu. Meski belum memanfaatkan teknologi, layanan akademik dahulunya tidak kaku, tidak terlalu ribet dalam hal birokrasi, apalagi memberikan kesan menyusahkan.

Berbeda dengan sekarang, layanan akademik seringkali tidak ramah. Kemungkinan hal ini dilakukan untuk menjadikan mahasiswa dan dosen tertib dalam melaksanakan kegiatan akademik di kampus.

Beberapa alasan diatas menjadi catatan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Banyak aspek yang perlu dibenahi, dengan upaya segenap elemen Dikti Indonesia. Dengan begitu, pendidikan tinggi bisa menunjukkan perbaikan dan meningkatkan kualitasnya agar lebih siap bersaing dengan pendidikan tinggi di luar negeri.

Big Data dalam Dunia Kampus

Pengenalan teknologi dalam pendidikan tinggi telah sering  disampaikan. Hari ini, ahli pendidikan melihat dijitalisasi sebagai sumber pengharapan dalam pembelajaran. 

Di sektor teknologi sendiri, perusahaan seperti Google dan Facebook telah memimpin jalan dalam pemanfaatan data pada skala luas. Untuk perguruan tinggi, kesempatan yang sama sedang berlangsung. Hal ini ditandai oleh kemudahan mahasiswa dan pendidik dalam mengakses dan mengelola Big Data yang sangat terbuka luas di era globalisasi.

Dalam dunia pendidikan, Big data mampu menunjukkan cara untuk memahami bagaimana mahasiswa berinteraksi dengan universitas, gaya belajar mereka, kinerja dan antusias mereka dalam pembelajaran  serta seberapa besar kemungkinan mereka untuk menyelesaikan studi mereka tepat waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun