Seporsi mie ongklok dengan tiga tusuk sate sapi dibandrol 25 ribu rupiah cukuplah membuat kenyang karena potongan daging satenya cukup besar ukurannya. Ditemani segelas teh hangat, makan makin terasa nikmat.
Hari Kedua di Negeri di Atas Awan
Wah, baru menjejakkan lidah semalam udah masuk hari kedua aja. Padahal di hari ketiga, Senin pagi kami harus segera kembali ke Sidoarjo sebab perjalanan yang ditempuh cukup panjang dan melelahkan, apalagi ada niat mampir Yogya buat beli gudeg dan bakpia.
Kemana nih sehari semalam di negeri di atas awan? Paginya kami menyeberang, jalan kaki ke Gardu Pandang Tieng berharap bisa menikmati view pemandangan matahari terbit. Namun cuaca berawan membuat kami cukup terhibur dengan pemandangan Sindor bercaping awan tipis saja.
Usai sarapan mi instan dan keripik paru, suami mengajak pergi ke Kawah Sikidang dan Candi Arjuna yang tidak terlalu jauh dari penginapan.Â
Ada apa di Kawah Sikidang? ada lautan manusia hahaha. Sumpah, berwisata di hari libur, akhir pekan tuh nggak enaknya mesti ketemu lautan manusia. Sampai untuk mengambil foto aja susah. Tapi nggak apalah, setelah melewati pintu masuk dan berjalan kaki diapit pedagang di kanan kiri jalan akhirnya sampailah ke kawah yang sumbernya bisa berpindah-pindah hingga dinamai Kawah Sikidang karena lincah.
Tiker masuk Kawah Sikidang ini 30 ribu karena merupakan tiket terusan ke Kawasan Candi Arjuna. Usai mengitari Kawah Sikidang kami pun melanjutkan perjalanan ke Kawasan Candi Arjuna. Jangan dibayangkan lokasinya berhimpitan ya. Karena pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan kendaraan, sekitar 20 menit barulah sampai di Candi Arjuna, hanya tidak dikenaik HTM lagi karena sudah bayar di Kawah Sikidang. Parkir mobil di Kawah Sikidang 5000/mobil. DI Candi Arjuna dikenai parkir saat keluar lokasi, 5 ribu plus infaq katanya jadi 7 ribu
Dokumentasi perjalanan singkat di Dieng saya abadikan diÂ