Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berakhirnya Masa Kejayaan Blogger, Apa Bener?

20 Oktober 2023   13:29 Diperbarui: 26 Oktober 2023   21:58 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu Headline saya di Kompasiana. Sumber ; Kompasiana

4. Paid participant

Ssst bahkan di kompetisi lomba blog ada peserta yang terpilih untuk mendapatkan remunerasi khusus ketika mengikuti lomba. Seringnya adalah apresiasi sebagai pengirim naskah tercepat 

Wow kebayang pundi-pundi rupiah dan dolar yang gemerincing. Eits jangan dipikir enaknya doang. Profesi blogger butuh kerja keras demi menjaga stabilitas. Berapa penghasilan blogger per bulan? Itu sih tergantung ya, ada teman saya yang dari google adsense bisa menerima puluhan juta rupiah per bulan. Tetapi ada juga yang hanya beberapa ratus ribu rupiah per bulan. Ada rekan blogger yang ngeblog sejak tahun 2000-an dan ia pernah bercerita bahwa di zaman itu sponsored post bisa dihargai jutaan rupiah per satu artikel. Sedangkan akhir-akhir ini blogger mengeluhkan agency yang  hanya menawarkan puluhan ribu rupiah maksimal 300-500 ribu untuk satu artikel. Apakah ini pertanda zaman keemasan blogger telah berakhir? Pertanyaan itu semakin mengusik ketika saya menemukan chit chat di laman seleb facebook yang notabene seorang penulis buku dan pernah memiliki kolom khusus di sebuah portal media online. Si pemilik laman menjawab keluh kesah rekan blogger yang curhat bahwa dulu dia pernah menang lomba blog di insitusi tempat si pemilik laman bertamu, tapi ditunggu-tunggu kok instansi tersebut jarang mengajak blogger untuk mengedukasi masyarakat lewat tulisan lagi. Lalu si pemilik laman menjawab dengan :

Sumber ; chitchat media sosial faceboon
Sumber ; chitchat media sosial faceboon

Benarkah Era Blog Sudah Berakhir?

Jika diukur dari nominal pembayaran untuk sebuah artikel paid post dibandingkan era keemasan blog bisa jadi pundi-pundi blogger tak segemerincing dulu. Jujur saja saat ini mungkin bisa disebut sebagai eranya vlogger dan konten kreator dalam media sosial yang bisa diakses lebih umum dibandingkan media blog. Sebut saja instagram, tiktok, youtube, di tiga media sosial ini bisa ditemui banyak video review produk maupun iklan terselubung dalam bentuk konten. Berbeda dengan review di blog yang cenderung ditulis dalam bentuk artikel panjang mungkin review dalam bentuk video pendek lebih menarik secara visual apalagi bagi orang yang enggan membaca.

Namun bukan berarti dengan "diambil alihnya" salah satu fungsi blog oleh media sosial berbasis platform video maka era blog telah berakhir. Fungsi blog sebagai sarana edukasi saya rasa belum bisa digantikan dengan platform manapun, apalagi dengan keterbatasan ruang untuk menulis caption atau durasi video. 

Salah satu pertanda belum berakhirnya era blog adalah masih digandengnya blogger ke acara-acara resmi baik itu instansi pemerintahan maupun peluncuran produk industri. Jelas, bukan hanya jurnalis yang mendapat undangan, tetapi para blogger juga diundang untuk hadir dan merangkum pengamatannya dalam bentuk tulisan serta konten di akun media sosialnya. 

Pertanda yang lain ternyata kasus copas mengopas alias mencuri artikel blog masih sering terjadi. Di sebuah WAG Blogger seorang blogger senior curhat bahwa artikel yang ditulisnya dengan susah payah banyak yang dicopas website tertentu demi meningkatkan traffic dan mendapatkan penghasilan dari google adsense. Jika website besar masih melakukan pencurian artikel artinya kemampuan blogger dalam menulis sebuah artikel masih diakui (meski diakui dengan cara yang salah dan keji sebab dilakukan dengan mencuri)

Pencuri artikel blogger apakabar? Sumber: SS WAG
Pencuri artikel blogger apakabar? Sumber: SS WAG

Jadi, era blogger belum benar-benar berakhir. Hanya saja sebagai blogger memang harus meng-up grade kemampuan menulis dan videografik agar mampu bersaing dengan konten kreator platform berbasis visual.

Apa Yang Terjadi Padaku Jika Era Blogger Kian Layu

Tak ada yang abadi di dunia ini. Di zaman teknologi digital yang kian canggih kondisi bisa berubah tanpa pernah diduga. Bahkan ponsel Nok*a yang pernah menjadi raja pun kini seolah tinggal nama. Andai era blogger kian layu, saya pun tetap akan menulis. Sebab menulis, nge-blog bukan hanya tentang earning, tetapi juga learning dan sharing. Kalau yang saya pikirkan hanya tentang uang, saya mah enggan nulis di Kompasiana sampai jadi Head Line dibaca puluhan ribu orang padahal saya nggak dapat apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun