Puas bermain di pantai kami berkunjung ke rumah kakak di Nusa Dua, janjian esok hari rekreasi tipis-tipis ke Kebun Raya Bedugul. Dari Nusa Dua istirahat sebentar di penginapan, sebab ba'da Isya' kami berkunjung ke rumah warisan mertua dan rumah kakak di Padang Sambian Denpasar. Sampai penginapan jam 22.00 WITA tapi rasanya udah malam banget, capek hingga tidur pun pulas sampai menjelang subuh.
"Ayo buruan mandi, kalau kesiangan ntar terjebak macet di perjalanan," seru suami kepada anak-anak yang masih santai gegoleran. Â Menuju Bedugul, putar sebentarlah ke arah Pantai Kuta untuk mengabadikan laut pagi.
Sampai di Bedugul masih jam 8 WITA. Karena rombongan Nusa Dua masih dalam perjalanan, kami pun mampir di obyek wisata Danau Beratan. "Mau lihat Pura yang ada di bagian belakang uang 50 ribuan" kata si bungsu. Padahal uangnya mungkin sudah tidak beredar lagi setelah diganti uang seri baru.Â
Sepanjang perjalanan baik saat ke Pantai Pandawa maupun ke Nusa Dua dan Bedugul saya melihat banyak sekali kios-kios agen BRILink, jadi teringat beli tiket fery sebab tanggal 4 Mei kami sudah harus kembali. Tapi kata suami belinya sekalian perjalanan pulang saja, sebab pasti banyak agen BRILink di area pelabuhan. Sebelum balik penginapan, kami menepati janji kumpul-kumpul di Kebun Raya Bedugul. Duh antrian panjang, kebun raya sangat ramai karena liburan hari raya.
Tak terasa tibalah malam terakhir di penginapan, saatnya belanja oleh-oleh. Beruntung pusat oleh-oleh bisa ditempuh dengan jalan kaki saja, sekalian menikmati suasana malam di Legian. Sepanjang sisi jalan utama berdiri kafe-kafe, juga tempat makan lesehan. Keren, meski lesehan ternyata tak kalah dengan kafe dalam menyajikan live music.
Di sentra penjualan oleh-oleh saya dibuat takjub dengan keseriusan pelaku usaha dalam melayani pelanggan dan mematuhi peraturan pemerintah. Di dinding belakang kasir tertera bahwa toko tidak menyediakan kantong plastik.Â