Ketika orang-orang mulai berpikir potong rambut di rumah dengan tujuan mengurangi risiko terpapar Covid-19, saya jauh hari bahkan bertahun-tahun sebelumnya sudah melakukannya.Â
Sejak memutuskan mengenakan hijab saya merasa lebih nyaman potong rambut di rumah, suami saya yang bertugas memotong rambut saya hehehe.Â
Mengapa saya memilih potong rambut di rumah dan bukan di salon khusus muslimah?
1. Lebih hemat
Duuu berapa sih ongkos potong rambut di salon khusus muslimah, pelit banget sampai belain potong rambut di rumah? Hehehe ongkos potongnya mungkin sekian puluh ribu rupiah.Â
Tapi jangan-jangan saya jadi tergoda perawatan plus-plus lain yang memaksa merogoh kocek hingga ratusan bahkan jutaan rupiah. Jadi lebih aman deh buat kantong untuk potong rambut di rumah saja.
2. Waktu fleksibel
Enaknya potong rambut di rumah tuh waktunya fleksibel. Nggak perlu menyediakan waktu khusus, nggak capek di jalan untuk menuju salon khusus muslimah, sebab di sekitar rumah saya hanya ada salon umum.Â
Pernah nih saya salah masuk salon cukur pria hahaha. Nah kalau potong rambut di rumah kan santai, pas pengen potong tinggal minta tolong suami
3. Nggak ribet
Kalau masuk salon pasti bingung deh pilih model rambut. Kalau potong rambut di rumah hanya butuh "asal pendek aja" Simpel buat saya, toh keluar rumah pakai jilbab, mau model rambut apapun nggak kelihatan. Kalau hasil potong rambut dianggap kurang rapi oleh suami, lha kan itu hasil karya dia sendiri? Hahaha
Pernah nih pas suami sakit berbulan-bulan, saya akhirnya potong rambut sendiri. Udah gak nyaman karena berkuncir. Jadilah saat dikuncir (ekor kuda) itu langsung rambut saya potong. Nggak rata dong? Selesai potong rambut saat masih berkuncir tinggal dirapikan saja.Â
Tinggal lihat hasil potong rambutnya menggunakan cermin kecil dan cermin besar/cermin yang nempel di lemari pakaian. Jangan lupa pakai gunting yang tajam. Ngga perlu gunting khusus rambut juga bisa, asal cukup besar dan tajam, bukan gunting kecil untuk kertas, apalagi gunting kuku.
Dulu waktu masih kecil saya sering potong rambut di rumah. Tukang potongnya tante saya sendiri. Beliau jago sih, belajar memotong rambut secara otodidak.Â
Hasilnya nggak kalah rapi sama para tukang potong rambut yang berpengalaman. Kalau sekarang potong rambut dibantu suami, tapi asal pendek saja karena memang nggak punya skill dan kemampuan khusus.
Kalau ingin potong rambut di rumah dengan alasan agar lebih aman, mungkin bisa memilih memanggil tukang potong rambut yang menerima panggilan untuk potong rambut di rumah.Â
Seperti salah seorang tetangga saya. Sehari-hari ia bekerja di salon, kalau pas bukan shift bekerja ia biasa melayani panggilan untuk potong rambut di rumah.Â
Tapi protokol kesehatannya paling banter ya pakai masker. Kan nggak mungkin potong rambut dengan jaga jarak, atau minta hasil rapid antigen/Swab setiap kali akan potong rambut?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H