Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Potong Rambut di Rumah, Nyamannya Bikin Ketagihan

1 Juli 2021   09:58 Diperbarui: 1 Juli 2021   10:06 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika orang-orang mulai berpikir potong rambut di rumah dengan tujuan mengurangi risiko terpapar Covid-19, saya jauh hari bahkan bertahun-tahun sebelumnya sudah melakukannya. 

Sejak memutuskan mengenakan hijab saya merasa lebih nyaman potong rambut di rumah, suami saya yang bertugas memotong rambut saya hehehe. 

Mengapa saya memilih potong rambut di rumah dan bukan di salon khusus muslimah?

1. Lebih hemat

Duuu berapa sih ongkos potong rambut di salon khusus muslimah, pelit banget sampai belain potong rambut di rumah? Hehehe ongkos potongnya mungkin sekian puluh ribu rupiah. 

Tapi jangan-jangan saya jadi tergoda perawatan plus-plus lain yang memaksa merogoh kocek hingga ratusan bahkan jutaan rupiah. Jadi lebih aman deh buat kantong untuk potong rambut di rumah saja.

2. Waktu fleksibel

Enaknya potong rambut di rumah tuh waktunya fleksibel. Nggak perlu menyediakan waktu khusus, nggak capek di jalan untuk menuju salon khusus muslimah, sebab di sekitar rumah saya hanya ada salon umum. 

Pernah nih saya salah masuk salon cukur pria hahaha. Nah kalau potong rambut di rumah kan santai, pas pengen potong tinggal minta tolong suami

3. Nggak ribet

Kalau masuk salon pasti bingung deh pilih model rambut. Kalau potong rambut di rumah hanya butuh "asal pendek aja" Simpel buat saya, toh keluar rumah pakai jilbab, mau model rambut apapun nggak kelihatan. Kalau hasil potong rambut dianggap kurang rapi oleh suami, lha kan itu hasil karya dia sendiri? Hahaha

Pernah nih pas suami sakit berbulan-bulan, saya akhirnya potong rambut sendiri. Udah gak nyaman karena berkuncir. Jadilah saat dikuncir (ekor kuda) itu langsung rambut saya potong. Nggak rata dong? Selesai potong rambut saat masih berkuncir tinggal dirapikan saja. 

Tinggal lihat hasil potong rambutnya menggunakan cermin kecil dan cermin besar/cermin yang nempel di lemari pakaian. Jangan lupa pakai gunting yang tajam. Ngga perlu gunting khusus rambut juga bisa, asal cukup besar dan tajam, bukan gunting kecil untuk kertas, apalagi gunting kuku.

Dulu waktu masih kecil saya sering potong rambut di rumah. Tukang potongnya tante saya sendiri. Beliau jago sih, belajar memotong rambut secara otodidak. 

Hasilnya nggak kalah rapi sama para tukang potong rambut yang berpengalaman. Kalau sekarang potong rambut dibantu suami, tapi asal pendek saja karena memang nggak punya skill dan kemampuan khusus.

Kalau ingin potong rambut di rumah dengan alasan agar lebih aman, mungkin bisa memilih memanggil tukang potong rambut yang menerima panggilan untuk potong rambut di rumah. 

Seperti salah seorang tetangga saya. Sehari-hari ia bekerja di salon, kalau pas bukan shift bekerja ia biasa melayani panggilan untuk potong rambut di rumah. 

Tapi protokol kesehatannya paling banter ya pakai masker. Kan nggak mungkin potong rambut dengan jaga jarak, atau minta hasil rapid antigen/Swab setiap kali akan potong rambut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun