Tinggal lihat hasil potong rambutnya menggunakan cermin kecil dan cermin besar/cermin yang nempel di lemari pakaian. Jangan lupa pakai gunting yang tajam. Ngga perlu gunting khusus rambut juga bisa, asal cukup besar dan tajam, bukan gunting kecil untuk kertas, apalagi gunting kuku.
Dulu waktu masih kecil saya sering potong rambut di rumah. Tukang potongnya tante saya sendiri. Beliau jago sih, belajar memotong rambut secara otodidak.Â
Hasilnya nggak kalah rapi sama para tukang potong rambut yang berpengalaman. Kalau sekarang potong rambut dibantu suami, tapi asal pendek saja karena memang nggak punya skill dan kemampuan khusus.
Kalau ingin potong rambut di rumah dengan alasan agar lebih aman, mungkin bisa memilih memanggil tukang potong rambut yang menerima panggilan untuk potong rambut di rumah.Â
Seperti salah seorang tetangga saya. Sehari-hari ia bekerja di salon, kalau pas bukan shift bekerja ia biasa melayani panggilan untuk potong rambut di rumah.Â
Tapi protokol kesehatannya paling banter ya pakai masker. Kan nggak mungkin potong rambut dengan jaga jarak, atau minta hasil rapid antigen/Swab setiap kali akan potong rambut?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H