Salah satu tayangan favorit khas Ramadan saya adalah sinetron religi Para Pencari Tuhan. Sinetron ini legend banget, hanya tayang di bulan Ramadan, sudah 14 tahun berjalan. Kisahnya sangat membumi, temanya setiap tahun berganti tetapi dialognya sarat makna dan kadang dibalut jenaka. Penontonnya bisa menangkap hikmah yang tersirat tanpa merasa digurui.
Duh Ramadan, memang benar-benar tak ada yang mampu menyamai. Pantas saja jika hadirnya selalu dirindukan dalam hati.
Dikisahkan bahwa para sahabat nabi di zaman dahulu, ketika Ramadan akan berlalu mereka selalu menangis tersedu-sedu. Membayangkan bulan penuh ampunan akan segera berlalu dari dekapan. Mungkin kualitas ibadah dan kecintaan saya kepada bulan Ramadan tak semulia yang dicontohkan para sahabat nabi. Tetapi saya akan selalu merindukan Ramadan, meski kerinduan itu hanya sebatas memandangnya sebagai bagian kecil dari umat yang ingin turut memakmurkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H