Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Selebriti Menghadap Illahi, Apakah Nurani Ikut Mati?

26 Februari 2020   17:30 Diperbarui: 26 Februari 2020   17:29 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasulullah mengingatkan dalam sebuah hadits:

Dari Ibnu Umar radhiallohu 'anhuma beliau berkata: Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, "Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir." Ibnu Umar berkata: "Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati." (HR. Bukhori)

Hadits ini sangat dalam maknanya. Jika menganalogikan dunia sebagai tempat singgah sementara, maka yang hidup hanyalah numpang lewat belaka. Bagai seorang asing, pengembara yang akan menyusuri perjalanan berikutnya. Maka hendaknya sebagai pengembara selalu waspada, menghitung perbekalan agar selamat sampai di tujuan.

Maka, ketika kematian menjemput seseorang, alih-alih mengusik masa lalu dan ketenangan keluarganya yang masih diselimuti duka, tidakkah kita cukup mengambil pelajaran?

Janganlah karena sosok selebriti menghadap Illahi, maka kita merasa wajib mengeksploitasi mendiang dari segala segi, hingga tanpa disadari kita seolah telah kehilangan nurani, empati dan simpati pun turut mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun