Berhematlah!. Memang tidak ada yang salah dengan keinginan untuk membeli sesuatu barang. Tapi bukan berarti segala cara dilakukan untuk memenuhi keinginan kita.Â
Berapa banyak dari kita yang rela mengkredit, ataupun mengajukan pinjaman tanpa agunan ke bank untuk hal-hal yang konsumtif. Pada akhirnya justru utang kredit tersebut yang akhirnya "memiskinkan" kita.
Kutipan tokoh antagonis Gustavo Fring dari serial Breaking Bad yang berkata "One must learn to be rich. To be poor, anyone can manage". Saya sangat setuju dengan pernyataan ini.Â
Faktanya kita tidak akan menjadi kaya kecuali kita melakukannya. Kuncinya ialah mengurangi perilaku boros dan utang konsumtif.
Lalu kaitannya terhadap stabilitas sistem keuangan apa?. Nah, pertanyaan bagus. Berapa banyak kredit macet yang terjadi karena ketidaksanggupan untuk membayar. Bila banyak kredit macet akibat pola hidup masyarakat yang konsumtif, stabilitas sistem keuangan negara ya terganggu.
Seharusnya bank dapat memutar uang tersebut untuk dialokasikan juga ke sektor-sektor usaha riil, tetapi malah terkendala. Padahal justru dari sektor-sektor usaha tersebutlah yang menjadi motor sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Akhirnya pemerintah harus juga mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit melalui restrukturisasi. Tujuannya untuk meringankan kreditur. Keringanannya bisa dalam bentuk penyesuaian cicilan pokok, penurunan suku bunga, juga perpanjangan waktu hingga 12 bulan.
Tapi yang repotnya adalah ketika krisis ekonomi terjadi, kebanyakan dari nasabah penyimpan dana cenderung untuk menarik dana dari bank secara besar-besaran. Ini juga kesalahan yang dilakukan sebagian kita. Benarkan?.Â
Stop melakukan rush!. Karena pelaksanaan restrukturisasi ini juga harus memastikan ketersediaan arus likuiditas bank yang cukup.