Mohon tunggu...
Durotun Nasah
Durotun Nasah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo, saya Durotun Nasah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Waktu dan Ruang dalam Puisi 'Jarum Jam' karya Ranita Ningrum oleh Durotun Nasah

6 Maret 2024   09:41 Diperbarui: 6 Maret 2024   09:44 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aku memberanikan diri untuk berontak 

Aku tak mau lagi terdiam berbaring

Karena aku makhluk yang berotak"

Pertama-tama, dalam puisi ini, penulis mengeksplorasi waktu sebagai entitas yang abstrak namun sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. "Jarum Jam" menjadi simbol dari pergerakan waktu yang tak dapat terelakkan. Setiap detik yang berlalu diwakili oleh langkah-langkah kecil jarum jam yang tak henti bergerak. Hal ini menggambarkan bagaimana waktu terus berjalan tanpa ampun, tanpa memperdulikan perasaan atau kebutuhan manusia. Waktu menjadi sebuah kekuatan yang menguasai keberlangsungan hidup, menuntun kita melalui detik-detak kehidupan yang tak terulang.

Kemudian, penulis juga mengeksplorasi ruang dalam konteks yang lebih luas. Ruang bukan hanya fisik, tetapi juga memuat dimensi emosional dan spiritual. Dalam puisi ini, ruang diwakili oleh gambaran-gambaran seperti "dinding-dinding kamar" dan "lautan mimpi". Ini menyoroti bagaimana pengalaman manusia tidak terbatas pada dimensi fisik semata, tetapi juga terjalin dengan ruang batin yang lebih dalam. Ruang menjadi tempat di mana kita menemukan makna, menghadapi tantangan, dan merayakan kehidupan.

Namun, yang paling menarik dari puisi ini adalah bagaimana penulis menghubungkan waktu dan ruang secara simultan. Jarum jam yang terus bergerak melambangkan perjalanan waktu, sementara ruang di mana jarum itu berada menciptakan konteks bagi pengalaman waktu itu sendiri. Dalam ruang kamar atau ruang mimpi, waktu menjadi lebih darurat atau lebih lambat, tergantung pada persepsi subjektif individu. Ini menunjukkan bagaimana waktu dan ruang tidak dapat dipisahkan secara tegas, tetapi saling mempengaruhi dalam menciptakan realitas kita.

Dengan demikian, "Jarum Jam" karya Ranita Ningrum adalah sebuah pengalaman reflektif yang mendalam tentang perjalanan waktu dan ruang dalam kehidupan manusia. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita berinteraksi dengan waktu dalam ruang yang kita tempati, dan bagaimana makna-makna hidup kita tercipta dari perjumpaan aMenelusuri Waktu dan Ruang dalam Puisi 'Jarum Jam' karya RNntara keduanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun