Mohon tunggu...
Jia Aviena
Jia Aviena Mohon Tunggu... Penulis - Content Creator

Penjalajah Ilmu dan Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kecerdasan Emosional Tidak akan Direnggut AI

12 Juli 2024   11:30 Diperbarui: 12 Juli 2024   11:38 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel Ini Bersumber dari Youtube Big Think

Kecerdasan Emosional: Kunci Sukses di Era Modern

Kita semua tahu bahwa di masa depan, kecerdasan emosional bakal jadi salah satu kemampuan yang paling kita butuhkan. 

Selain IQ, kecerdasan emosional alias EQ bakal jadi modal penting, meski mungkin nanti AI bakal mengambil alih banyak hal. 

Tapi, kecerdasan emosional adalah kemampuan manusia yang gak bisa digantikan.

Kecerdasan emosional atau EQ punya peran penting dalam menentukan siapa yang bakal jadi pemimpin hebat atau orang yang berprestasi tinggi. 

Kalau IQ berfungsi buat prediksi prestasi di sekolah dan karir, EQ lebih nentuin gimana kita berinteraksi dan mengelola emosi kita sendiri dan orang lain.

 Orang dengan EQ tinggi bisa mengelola stres, marah, dan kecemasan dengan baik. Mereka juga punya empati tinggi, bisa beradaptasi dengan orang lain, dan mampu menjalin hubungan yang harmonis.

Daniel Gman, penulis beberapa buku tentang kecerdasan emosional. Buku pertamanya tentang EQ menjadi best-seller internasional.

 Kini, Ia sudah menulis lima buku, dan yang terbaru membahas tentang bagaimana mempertahankan keunggulan pribadi dan organisasi setiap hari. 

Menurutnya, EQ adalah kombinasi dari kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan manajemen hubungan.

 1. Kesadaran Diri

Kesadaran diri adalah ketika kita tahu apa yang kita rasakan dan bagaimana perasaan itu mempengaruhi pikiran dan tindakan kita. 

Orang dengan kesadaran diri yang rendah biasanya gak bisa mengembangkan aspek lain dari kecerdasan emosional. 

Sebaliknya, mereka yang punya kesadaran diri tinggi bisa mengembangkan keunggulan di berbagai aspek.

 2. Manajemen Diri

Manajemen diri berarti kita bisa mengelola emosi kita, misalnya saat marah atau cemas. Bisa gak kita mengontrol emosi itu agar gak mengganggu fokus kita? Dalam dunia yang penuh tekanan seperti sekarang, kemampuan ini semakin penting.

 Misalnya, kasus road rage atau kemarahan di jalan semakin banyak terjadi. Orang dengan EQ tinggi bisa tetap tenang dan fokus meski dalam situasi penuh tekanan.

3. Kesadaran Sosial

Kesadaran sosial berkaitan dengan empati. Bukan cuma tahu apa yang orang lain pikirkan dan rasakan, tapi juga peduli. 

Ini adalah sifat yang kita harapkan dari orang tua, pasangan, teman, guru, dokter, dan pemimpin. Orang dengan kesadaran sosial tinggi bisa memahami dan merespons kebutuhan dan perasaan orang lain dengan baik.

 4. Manajemen Hubungan

Manajemen hubungan berarti kita bisa menangani konflik dengan baik, tetap tenang, dan jadi komunikator yang efektif. Hubungan yang baik berarti kita merasa dekat dan bisa bekerja sama dengan orang lain dengan baik. EQ berbeda dengan IQ yang cenderung tetap sepanjang hidup. EQ bisa dipelajari dan dikembangkan kapan saja.

Mengapa EQ Penting?

Pemimpin dengan EQ tinggi bisa menginspirasi, memotivasi, mendukung, dan membimbing timnya. Mereka bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif sehingga kinerja tim meningkat. 

Sebaliknya, pemimpin dengan EQ rendah cenderung tidak peduli, meledak-ledak, dan tidak mendengarkan orang lain. Mereka bisa membuat tim stres dan menurunkan kinerja.

EQ yang tinggi juga penting di kehidupan sehari-hari. Contoh nyata adalah seorang sopir bus di New York bernama Goen Brown. Dia menyapa penumpangnya dengan ramah dan menjalin percakapan hangat selama perjalanan.

 Penumpang yang tadinya muram jadi lebih ceria dan optimis. Brown ternyata adalah seorang pendeta yang melihat penumpangnya sebagai jemaat yang harus ia rawat. 

Sikapnya ini menunjukkan bahwa EQ bisa membuat perbedaan besar dalam interaksi sehari-hari.

Saya percaya semakin banyak orang dengan EQ tinggi, dunia akan jadi tempat yang lebih baik. Orang tua bisa mendidik anak dengan lebih baik, kita bisa lebih peduli satu sama lain, dan bahkan lebih perhatian terhadap lingkungan.

Jadi, mari kita kembangkan kecerdasan emosional kita. Dengan EQ yang tinggi, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih positif, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun