Manajemen hubungan berarti kita bisa menangani konflik dengan baik, tetap tenang, dan jadi komunikator yang efektif. Hubungan yang baik berarti kita merasa dekat dan bisa bekerja sama dengan orang lain dengan baik. EQ berbeda dengan IQ yang cenderung tetap sepanjang hidup. EQ bisa dipelajari dan dikembangkan kapan saja.
Mengapa EQ Penting?
Pemimpin dengan EQ tinggi bisa menginspirasi, memotivasi, mendukung, dan membimbing timnya. Mereka bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif sehingga kinerja tim meningkat.Â
Sebaliknya, pemimpin dengan EQ rendah cenderung tidak peduli, meledak-ledak, dan tidak mendengarkan orang lain. Mereka bisa membuat tim stres dan menurunkan kinerja.
EQ yang tinggi juga penting di kehidupan sehari-hari. Contoh nyata adalah seorang sopir bus di New York bernama Goen Brown. Dia menyapa penumpangnya dengan ramah dan menjalin percakapan hangat selama perjalanan.
 Penumpang yang tadinya muram jadi lebih ceria dan optimis. Brown ternyata adalah seorang pendeta yang melihat penumpangnya sebagai jemaat yang harus ia rawat.Â
Sikapnya ini menunjukkan bahwa EQ bisa membuat perbedaan besar dalam interaksi sehari-hari.
Saya percaya semakin banyak orang dengan EQ tinggi, dunia akan jadi tempat yang lebih baik. Orang tua bisa mendidik anak dengan lebih baik, kita bisa lebih peduli satu sama lain, dan bahkan lebih perhatian terhadap lingkungan.
Jadi, mari kita kembangkan kecerdasan emosional kita. Dengan EQ yang tinggi, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih positif, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di masyarakat luas.