Mohon tunggu...
Durjono Wisonggeni
Durjono Wisonggeni Mohon Tunggu... -

Melawan Durjono

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Pelacur Uzbek

10 Desember 2014   21:43 Diperbarui: 4 April 2017   16:13 21537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1418197127339975671

[caption id="attachment_340548" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi PSK Uzbek (Dok Spoiledphotos.com)"][/caption]

Nama Uzbek terkenal bagi penikmat dunia malam. Uzbek tertera pada pada pekerja seks komersial atau PSK dari Uzbekistan. Uzbek juga bisa menjadi sebutan PSK asal negara pecahan Uni Soviet walaupun asal PSK itu dari Chehnya maupun kawasan Kaukas lainnya.

Padahal PSK Uzbek maupun Cungkok lebih dulu beroporasi di Indonesia daripada yang berasal dari Maroko. Keberadaan PSK Maroko ini karena permintaan turis arab yang sedang wisata di Puncak. Baca di sini

PSK dari Uzbek yang beroperasi di Jakarta khususnya, bisanya di sebut "Kuda Putih. Kulitnya yang putih, hidung pancung, rambut pirang menjadi favorit para penikmat syahwat.

Para PSK ini transit di Bali terlebih dulu sebelum ke Jakarta. Ada juga yang beroperasi di Pulau Dewata itu.

Berdasarkan informasi penulis dapatkan, para PSK Uzbek ini dikelola oleh bos besar di kawasan Sunter HIjau Raya Jakarta Utara.

Perusahaan ini punya kedok, mengelola bisnis artis maupun model. Di lingkungan sekitarnya menyaksikan beberapa wanita cantik kerap berada di rumah itu. Ada juga yang bule maupun berwajah oriental.

Pelacur Uzbek

Sebut Saja Yermakova dan Salakhurdinova. Kedua wanita ini berumur sekitar 20 tahunan. Mereka tinggal di apartemen di sekitar Mangga Besar Jakarta Utara.

Penulis bisa ajak ngobrol dengan dua PSK asal Uzbek itu berkat bantuan teman yang bekerja di apartemen kedua perempuan itu tinggal. Kebetulan teman penulis sudah sangat baik dengan kedua perempuan itu.

Yermakova dengan bahasa Indonesia terbata-bata sangat senang bisa hidup di Indonesia.

Kata Yermakova, menekuni dunia malam itu hanya hanya kebetulan saja karena dirinya juga bekerja sebagai model maupun SPG untuk acara-acara.

Ia mengatakan, selalu menjaga kesehatan bagian repoduksi karena takut tertular penyakit kelamin.

"Saya selalu periksa ke dokter langganan, seminggu sekali," ungkapnya.

Hal yang sama juga dikatakan, Salakhurdinova. Ia menjadi wanita penghibur di Indonesia karena mendapatkan uang banyak.

Ia mengatakan, perbulan bisa mendapatkan hampir 25 jutaan. Itu termasuk saat menjadi SPG.

Saat menjadi SPG, wajah bulenya bisa dijual mahal. Kata Salakhurdino, untuk satu hari saja satu even, bisa mengatungi Rp1,5 jutaan.

Kedua wanita ini tinggal berdua di sebuah apartemen, karena bisa menghemat biaya.

Baik Yermakova dan Salakhurdinova mengakui, persaingan PSK di Jakarta makin sengit terlebih lagi banyaknya impor dari Cina.

Mereka mengakui, PSK dari Cina kadang-kadang membanting harga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun