Mohon tunggu...
David mumtadz hudaya
David mumtadz hudaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Administrasi Negara Universitas Pamulang Kampus Serang

Saya seorang mahasiswa Prodi Administrasi Negara Universitas Pamulang. saya tertarik dengan isu politik maupun sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperkuat Demokrasi Pancasila Berdasarkan Kearifan Lokal

24 Juni 2024   02:26 Diperbarui: 24 Juni 2024   03:22 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi menjadi landasan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia, dengan sistem Demokrasi Pancasila, memiliki ciri khas yang menggabungkan nilai-nilai demokrasi universal dengan kearifan lokal. Memperkuat Demokrasi Pancasila berdasarkan kearifan lokal menjadi kunci untuk mewujudkan demokrasi yang kokoh, adil, dan berakar pada budaya bangsa.

Kearifan lokal, sebagai warisan budaya yang telah teruji selama berabad-abad, mengandung nilai-nilai demokrasi yang sejalan dengan Pancasila. Musyawarah mufakat, gotong royong, dan nilai-nilai kekeluargaan yang terkandung dalam kearifan lokal merupakan cerminan dari demokrasi yang berakar pada budaya bangsa.

Memperkuat Demokrasi Pancasila berdasarkan kearifan lokal dapat dilakukan melalui berbagai langkah strategis:

1. Mengedepankan Musyawarah Mufakat:

Musyawarah mufakat, sebagai prinsip dasar pengambilan keputusan dalam kearifan lokal, perlu diutamakan dalam proses demokrasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong dialog terbuka, partisipasi aktif masyarakat, dan mencari solusi yang disepakati bersama.

2. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat:

Partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi, seperti pemilihan umum, rapat desa, dan kegiatan sosial lainnya, perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu didorong untuk menyuarakan pendapat, terlibat dalam pengambilan keputusan, dan mengawasi jalannya pemerintahan.

3. Melestarikan Nilai-nilai Kekeluargaan dan Gotong Royong:

Nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong yang terkandung dalam kearifan lokal perlu dilestarikan dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong kerjasama, saling membantu, dan semangat kebersamaan dalam menyelesaikan masalah bersama.

4. Mengintegrasikan Kearifan Lokal dalam Pendidikan:

Nilai-nilai kearifan lokal perlu diintegrasikan dalam pendidikan formal dan informal. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan materi kearifan lokal dalam kurikulum sekolah, menyelenggarakan pelatihan dan seminar, serta mendorong penelitian tentang kearifan lokal.

5. Memperkuat Peran Lembaga Adat:

Lembaga adat, sebagai pemangku kepentingan dalam kearifan lokal, perlu diperkuat perannya dalam proses demokrasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan ruang bagi lembaga adat untuk menyampaikan aspirasi dan terlibat dalam pengambilan keputusan di tingkat lokal.

Memperkuat Demokrasi Pancasila berdasarkan kearifan lokal bukan berarti menolak modernisasi dan globalisasi. Justru, dengan memadukan nilai-nilai demokrasi modern dengan kearifan lokal, kita dapat membangun demokrasi yang lebih kokoh, adil, dan berakar pada budaya bangsa. Demokrasi Pancasila yang diperkuat dengan kearifan lokal akan mampu menjawab tantangan zaman dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Marilah kita bersama-sama memperkuat Demokrasi Pancasila berdasarkan kearifan lokal. Dengan demikian, kita dapat membangun demokrasi yang adil, merata, dan berkelanjutan, serta mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan bermartabat.

Ingatlah bahwa demokrasi yang kuat dan kokoh hanya dapat terwujud dengan partisipasi aktif dan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai demokrasi dan kearifan lokal.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun