Tiap individu mengungkapkan kemarahannya tentu saja dengan tingkat yang berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yang mempengaruhi misalnya tipe kepribadian, kelainan sistem syaraf, perubahan hormon, depresi. Sedangkan faktor eksternal misalnya pola asuh, tekanan pekerjaan dan perlakuan tidak adil dari lingkungan.
Kedua faktor ini saling berkaitan sebenarnya. Misal, bagaimana sebenarnya tipe kepribadian seseorang sangatlah ditentukan oleh pola pengasuhan dalam keluarga. Bagaimana cara menyelesaikan masalah adalah sesuatu hal yang bisa dipelajari melalui proses imitasi. Jika seorang anak selalu melihat orangtua menyelesaikan masalah dengan kekerasan maka yang akan diinput ke memori anak adalah emosi destruktif.
Macam-macam marah
Ada 3 garis besar pengelompokan marah, yaitu
1. Marah destruktif: marah yang ditunjukkan dengan ekspresi meledak-ledak, memaki, melempar barang, merusak hingga melukai orang lain.
2. Memendam: ini sama bahayanya dengan marah destruktif, dimana seseorang memilih untuk mendiamkan impuls "ancaman" dan beralih kepada merusak diri sendiri hingga bunuh diri.
3. Marah positif: ditunjukkan dengan perilaku yang tenang sesuai dengan anger management.
Anger Management
Menurut Aristoteles, ada lima hal yang harus dilakukan untuk mengelola emosi marah;
1. Lakukan pada orang yang tepat,