Negeri Ini
Inilah negeri bebas berkreasi
Asalkan menggendutkan pundi-pundi
Sikut saja sana sini
Negeri dengan sejuta janji
Modal besar bukan beban lagi
Asal kursi dapat dimenangkan tiap 5 tahun sekali
Negeri orang-orang tak bermalu
Dengan duduk, tidur, dan kompak bilang setuju
Pada agenda plesiran yang ditunggu
Katanya studi banding RUU
Negeri ini, mata dunia tertuju padamu
Karena nyanyian 'merdu' aparatmu
Tebang pilih balas budi
Juga nyanyian sendu rakyatmu
Tebang badan demi makan sesuap nasi
Inilah negeri tak punya rasa takut
Karena timbangan hukum sudah tak imbang
Dan prodeo tak memberi jera
Negeriku tercinta,
Rasanya, tumpah darah sia-sia
Sakti!
Teken saja, menangkan tendernya, kita kaya
Tak usah risau
Kalau KPK mengusik, pura-pura sakit
atau buru-buru menghilang
Selama punya duit
Semua bisa jadi orang sakti!
Ibu Yakin!
Bapak katanya mati dikeroyok massa
Katanya karena mencuri sekaleng susu
Katanya harganya tak lebih dari lima puluh ribu
Ibu bilang, jangan percaya pada katanya
Karena tak mungkin bapak hanya mencuri sekaleng susu yang harganya tak lebih dari lima puluh ribu
Lalu dibuat mati seperti binatang di tengah kerumunan pasar becek dan bau
Ibu bilang, bapak mungkin mencuri lebih dari itu
Mungkin bapak merampok, iya merampok
Uang itu pasti lebih dari yang dirampok para koruptor di TV butut rumah kardus kita
Ibu sangat yakin itu, seyakin air tajin yang mengalir dalam tenggorok mungilku
*19 Maret 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H