Mohon tunggu...
Dunia Saham
Dunia Saham Mohon Tunggu... Ahli Gizi - www.duniasaham.com

Website edukasi dan analisa saham Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam dunia investasi saham Mempunyai latar belakangan pendidikan Manajemen Keuangan dan Perencanaan Keuangan, sehingga percaya bahwa strategi investasi bergantung pada kondisi masing-masing investor untuk dapat mencapai tujuan keuangannya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Passive Income dari Saham

25 Juli 2019   10:13 Diperbarui: 25 Juli 2019   10:24 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sementara kalau perusahaannya masih dalam tahap berkembang, maka tentu perlu modal untuk menjadi besar. Inilah alasan perusahaan yang masih berkembang cenderung membagikan dividen dalam porsi yang sedikit.  

Kedua, anda menghitung berapa dividend yield dengan asumsi harga saat ini. Meskipun DPR persuhaan besar, tapi kalau yieldnya rendah, maka kurang menarik karena istilahnya anda lama baru bisa balik modal. Misalkan anda membeli saham di harga 2.000 dengan dividen saat ini 60, maka yieldnya hanya 3%. Carilah perusahaan dengan yield di atas 6%. 

Ketiga, gunakan dana menganggur yang tidak akan terpakai dalam jangka panjang. Karena tujuannya adalah memperoleh passive income secara konsisten, maka tentu perlu terus memegang saham tersebut. Mungkin anda berpikir, kenapa tidak beli saja saat cum date tahun ini, lalu jual keesokan harinya. Di tahun depan, kembali beli pada saat cum date dan jual di ex date, toh tetap dapat dividen kan? 

Memang dividen bisa didapat, tapi dengan cara di atas maka anda rugi di harga saham. Kenapa demikian? Sekarang coba bayangkan bila orang lain juga berpikiran sama, tentu harga saham pada saat cum date akan naik tinggi karena orang sudah tahu kalau membeli di tanggal itu mendapat bonus dividen. Dan pada saat ex date, harga saham cenderung turun karena orang sudah tahu bahwa di tanggal tersebut, mereka sudah tidak mendapat bonus berupa dividen.

Memegang saham dalam jangka juga berkaitan erat dengan poin berikutnya.

Keempat, dividend yield akan meningkat dalam jangka panjang bila dividen meningkat. Dari contoh di atas, misalkan anda mendapatkan dividend yield 3% ketika membeli saham di harga 2.000. Di tahun depan, laba perusahaan meningkat dan dividen yang dibagi meningkat jadi 100. Harga saham di tahun depan juga meningkat menjadi 2.200, sehingga bila anda membeli pada saat cum date tahun depan, maka yield anda hanya sekitar 4,5%. 

Sekarang bandingkan bila anda terus memegang saham dengan harga modal 2.000 tadi hingga tahun depan. Maka yield yang didapat adalah 5% (100/2000). Nah bila di tahun berikutnya dividen berkembang menjadi 160, maka yield anda sudah mencapai 8%, suatu angka yang cukup besar.

Tentu saja laba dan dividen tidak selalu meningkat, namun kita dapat memperbesar peluang tersebut dengan mencari perusahaan yang baik dengan pembagian dividen historis yang konsisten. Selain perusahaan yang sudah mapan, ciri lain dari perusahaan yang mempunyai kemampuan membayar dividen adalah memiliki jumlah kas yang cukup banyak.

Ada cukup banyak contoh perusahaan yang rutin membagikan dividen, diantaranya adalah Sampoerna (HMSP), Unilever (UNVR), Bukit Asam (PTBA), Samindo Resources (MYOH), Adira Multifinance (ADMF), Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan Selamat Sempurna (SMSM).

Penyebutan nama-nama di atas bukan bermaksud untuk merekomendasikan anda untuk membeli, karena seluruh keputusan investasi ada di tangan anda sendiri. Gambaran di atas semoga bisa memberi anda inspirasi untuk memanfaatkan peluang meraih passive income dari saham.

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun