"Kemantapan yang membuat si bodoh tidak mau melepaskan kemalasan, takut, cemas, tertekan dan angkuh, Kemantapan ini bersifat tamasa
"Kemarahan, nafsu yang berasal dari guna rajas yang sangat merusak dan sangat berdosa, itulah musuh"
Kebahagiaan tertinggi sampai pada  pikirann penuh kedamaian, yang nafsu-nafsunya telah mengendap, yang tanpa noda/dosa dan menjadi satu dengan Brahman.
Jadi, dengan membuat sang diri senantiasa selaras, Â yang telah terlepas dari dosa dengan mudah mengalami kebahagiaan tak terbatas dari hubungannya dengan Yang Abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H