Mohon tunggu...
Duniasa Daru
Duniasa Daru Mohon Tunggu... Hoteliers - Swasta

Hadapi segala masalah dengan santai dan tenang, tanpa melupakan masalah itu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dosa

15 Juni 2017   05:14 Diperbarui: 15 Juni 2017   09:32 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KAPHA (unsur bumi/tanah/air paling berpengaruh)

Semua sifat kapha dengan mudah bisa dijelaskan dengan attribut air yang memiliki kekuatan untuk mendorong untuk diproduksi dan dikumpulkan. Semua dosa ini bisa beredar di dalam tubuh dengan sesuka hatinya dan menekankan pengaruhnya jauh dari tempat dimana mereka dahulunya dibuat. Tetapi setiap dosa biasanya terpusat disuatu daerah tertentu di dalam badan.

Seperti juga pada keadaan dunia di luar ini, di mana daerah yang berbeda memiliki iklim yang berbeda - beberapa daerah sangatlah basah, sedang di tempat-tempat lainnya tidak demikian, beberapa bagian sangatlah panasnya, sedang beberapa daerah lainnya sangat kering. Setiap manusia perseorangan memiliki sifat yang memang demikian sejak dilahirkan - prakrti, yang menentukan pola lahiriah dan pikiran seumur hidupnya.
Sedangkan prakrti memang berarti 'ciptaan pertama', kemungkinan arti lainnya adalah 'reaksi pertama' yaitu prakrti perseorangan akan menentukan bagaimana raga dan pikiran seseorang akan bereaksi secara instinctive apabila diahdapkan kepada suatu rangsnagan.
Walaupun hal ini tidak bisa dirubah secara permanen, dia bisa diperbaiki oleh kebiasaan yang benar.

Prakerti perseorangan tidak bisa dirubah tanpa merubah bahan genetikanya hal ini penting karena berpengaruh demikian besar sehinga adalah pantas untuk menentukannya dengan sangat hati-hati. Karena kekutan pikiran, adalah sangat sulit untuk menentukan prakrti dengan tepat.

Sattwa adalah keadaan yang diinginkan oleh pikiran tanpa kesimpang siuran,

Rajas adalah keadaan aggressive dan hiperaktifitas,

Tamasa adalah malas dan ketidak pedulian, kedua-duanya adalah dosa kembar dari pikiran.

Walaupun naskahnya mengatakan sattwa sebagai counterpart pikiran dari patta dengan mudah bisa menambah kapha dengan tama dan vata dengan raja, semuanya ini hanyalah kecendrungan yang di dalam.

Seorang pitta dengan mudah bisa menambah sattva, tetapi gampang menjadi sombong karena keberhasilannya yang didapat dengan gampang.

Orang kapha haruslah berusaha untuk menghindari mimpi dan pikiran kacau, dengan keinginan yang tulus untuk memperbaiki diri akan mengatasi hal ini.

"Sifat perseorangan ditentukan pada saat diciptakannya dan akan tetap demikian sepanjang hidup orang bersebut"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun