UNTUNG SUROPATI, LAHIR DI BALI TAHUN 1660 DARI SEBUAH PURI YANG ADA DI KERAJAAN BADUNG
PADA TAHUN 1675 TERJADI PEREBUTAN KEKUASAAN DI BALI TEPATNYA DI WILAYAH BADUNG.
UNTUNG SUPOPATI YANG BERUMUR 15 TAHUN DISELAMATKAN OLEH IBUNDANYA DAN DITITIPKAN PADA SOERANG NELAYAN YANG KEMUDIAN DIBAWA KE MAKASAR.
Alit Wira Aji nama Untung Suropati saat masih kecil dibeli sebagai budak oleh VAN BEBER seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makasar.
VAN BEBER memiliki tugas untuk membangun benteng dan jalan raya di Makasar dengan tujuan untuk memperkokoh kekuasaan VOC dari serangan bangsa lain seperti Ingris dan Portugis yang bernafsu untuk menduduki Makasar dan Indonesia Bagian Timur, juga menahan sorang dari Kerajaan Goa.
Kapten Van Beber dipercaya untuk pekerjaan berat itu, dia membawahi ratusan budak budak yang harus bekerja paksa membangun benteng.
Sementara Bangsa Belanda sebagai bangsa penjajah sudah berhasil menguasai Pulau Jawa dan menduduki Batavia (nama sebelumnya Sunda Kelapa kemudian diganti menjadi Jayakarta kemudian Batavia)
Belanda mendirikan Kantor Dagang yang dinamakan VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) pada tahun 1602 merupakan sebuah perusahaan besar yang mendapat izin penuh dari Pemerintah Kerajaan Belanda.
VOC memiliki wewenang untuk berperang, berdamai, membuat perjanjian, pemegang hukum, dan kekuasaan memungut pajak kepada rakyat dan raja raja yang telah dijajah di Indonesia.
Van Beber setelah selesai tugasnya di Makasar kembali ke Batavia dan membawa beberapa budak termasuk Budak Alit Wira Aji.
Di Batavia Alit Wira Aji dijual kepada salah seorang perwira VOC yang bernama Kapten Moor.
Semenjak memiliki budak Alit Wira Aji, kehidupan, karier dan kekayaan Kapten Moor meningkat pesat, sehingga Budak Alit Wira Aji diberi nama UNTUNG.
Ketika menanjak Dewasa Untung jatuh hati pada Putri Majikannya yang bernama Susane dan hubungan ini berjalan tampa sepengetahuan Tuan Moor.