Mohon tunggu...
Citra MauliaRahman
Citra MauliaRahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

keep spirit and smile

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlakul Karimah Bakti Anak yang Berebut Hak Mengasuh Orang Tua

28 Desember 2021   22:20 Diperbarui: 29 Desember 2021   15:49 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

AKHLAKUL KARIMAH BAKTI ANAK YANG BEREBUT HAK MENGASUH ORANG TUA 

 

Citra Maulia Rahman

NIM 3120007

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan

Cmaulia014@gmail.com

Akhlak yang kita tahu bahwa perbuatan atau tingkah laku baik yang dilakukan dengan tujuan yang baik pula. Secara istilah akhlak adalah tindakan mudah melalui hasilkan dari jiwa manusia yang dikehendaki, sebab adanya keterbiasaan yang mana perlu petimbangan akal pikiran terlebih dahulu.[1] Orang tua memiliki peran yang paling besar jasanya pada hidupnya seorang anak. Terlebih ayah dan ibu yang telah merawat, menyayangi, mengasihi, mendidik, membiayai dan masih banyak jasa ayah ibu untuk menjadikan anaknya tumbuh dengan baik tanpa mengharapkan lebih dari anak kelak dewasa. 

 

Akhlak terhadap orang tua merupakan tingkah laku kita kepada orang tua dengan menyayangi, mencintai, mematuhi, menghormati dan pada hadapan orang tua kita harus merendahkan diri serta berperilaku sopan santun kepada keduanya. Nikmat yang besar yaitu dimana kita hidup berdampingan dengan kedua orang tua. Bagaimana tidak, segala sesuatu bila tidak ada orang tua kita sebagai anak tentunya tidak pernah ada didunia. Adanya seorang anak itu melalui kedua orang tua kita. Apapun kebutuhan anak ketika masih bayi hingga dewasa bahkan hingga anaknya menikah pun  kasih sayang orang tua tak terbatas.

 

Birrul walidain ialah sebutan lain dari akhlak terhadap orang tua yang mana sebagai anak kita wajib memenuhi hak-hak dan kewajiban anak terhadap orang tua. Berada di Al-qur'an disebutkan anak berkewajiban mematuhi orangtuanya sehingga membuat hati orang tua gembira dan senang. Kata mematuhi maknanya perintah-perintah yang tidak membuat kita melanggar larangan Allah SWT. dan membuat kita jauh dari-Nya. Bila mana orang tua yang menyuruh kita mematuhi dalam keburukan maka sikap kita pun harus tetap berbuat baik terhadapnya. Paling utama dalam kita berbirrul walidain yaitu kepada ibu kita yang telah susah payah menjaga kita dari dalam kandungan hingga melewati banyak rintangan menguras tenaga dan bertaruh nyawa saat melahirkan.

 

Seperti contoh akhlak baik terhadap orang tua yang tengah viral belakangan ini yaitu kakak beradik yang memperebutkan hak asuh ibunya, mereka berasal dari Arab Saudi. Viralnya kisah tersebut yaitu perebutan hak asuh ibu hingga ke pengadilan. Terdengar jarang adanya seorang anak mati-matian ingin mengasuh ibunya hingga sampai ke meja hijau. Kebalikannya yang sering terjadi pemberitaan anak memperebutkan harta warisan hingga meja hijau. Bahkan sering terjadi kasus-kasus yang dibawa ke meja hijau masuk ke dalam akhlak buruk terhadap orang tua.

 

Hizan dan adiknya, mereka anak laki-laki dewasa sudah menikah yang ramai dibicarakan di berbagai media online. Mereka yang membicarakan Hizan dan adiknya, sebab salut akan akhlak baiknya terhadap ibunya. Akhlak baik itu dengan cara berbakti kepada orang tua lengkap maupun hanya tinggal seorang saja. Selain itu Hizan dan adiknya ini sangat menghormati ibunya. Hal tersebut perintah perbuatan yang ada di ayat-ayat Al-qur'an.

 

Contoh ayat al-qur'an yang bersinggungan dengan fenomena tersebut yaitu pada QS Al-Isra : 23-24.

وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا 

Artinya : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (23) "Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."(24)[2]

 

Melihat arti terjemah  di atas terbukti telah Allah perintahkan kita sebagai anak untu berperilaku baik kepada orang tua atau berbakti kepadanya setelah hanya menyebah 'Allah bukan yang lainnya. Dalam penafsiran Al-Misbah bahwasannya diayat 23 surat Al-Isra ini selain di perintahkan oleh Allah untuk hanya menyembah kepadanya, sebab sebagai puncak ibadah yaitu mengagungkan Allah karena Allah SWT lah yang telah memberikan segala nikmat bukan selain dari-Nya. Kemudian Allah berpesan untuk berakhlak baik terhadap ibu bapak. Mengingat pengorbanan besar orang tua terhadap anak-anaknya dan Allah menguatkan hak-hak orang tua didalam ayat tersebut, sehingga Allah menempatkan kedudukan orang tua sebagai ibadah kedua setelah mentauhidkan Allah atau mengesakan Allah. Seorang anak tidak boleh mengatakan hal buruk kepada bapak-ibunya, berkata kasar, membentak itu juga tidak boleh. Walaupun hanya tinggal salah satunya, tetap seorang anak tidak melukai hatinya dan harus memuliakan orang tua. Bila mana masih ada keduanya atau salah satunya masih berada di samping anak hingga terpaut usia membuatnya lemah, maka wajib memuliakannya sebagai tanda rasa syukur terdahap karunia-Nya.(Oktavia 2020) 

 

Pada ayat 24 surat Al-Isra , kita sebagai anak jangan merasa puas ketika kasih sayang sudah diberikan semua kepada orang tua. Kasih sayang kita tidak kekal, oleh karena itu tidaklah cukup hanya kasih sayang saja namun kita juga mendoakan orang tua kita. Rasa sayang orang tua kita yang mendidik dengan baik, mengurus dengan baik dari kecil' hingga kita dewasa, tidak cukup bila kita tidak mendoakannya. Rasa sayang kita terhadap ibu bapak atau salah seorang mereka masih hidup atau pun sudah meninggal serta di berikan do'a setiap saat sebagai balasan kita terhadap orang tua yang telah besar jasanya terhadap anak.(Oktavia 2020)

 

Kisah pertikaian Hizan dengan adiknya yang sangat memperjuangkan hak asuh ibu untuk tetap bersamanya hingga kemeja hijau perbuatan baik yang disukai dan diridhai Allah. Perbuatan Hizan dan adiknya itu juga sesuai dengan arti terjemah kedua ayat tersebut. Jika Ibu mu atau orang tua mu ridha maka Allah ridho. Sehingga ada balasan yang Allah janjikan bila mana kita berbakti dan menghormati orang tua dengan menyayangi, Merawat orang tua baik sehat maupun sudah tua rentan lemah fisiknya, dan sabar serta telaten memperhatikkan untuk kebaikan orang tua. Allah tidak hanya menjanjikan pahala saja namun ada balasan lain bagi anak yang ikhlas merawat, berbakti, dan menghormati orang tua.  Balasan yang Allah berikan yang kita dapat ialah kebaikan dunia dan akhirat kelak. Itulah yang menjadikan salah satu sebab diwajibkannya berbakti dan menghormati orang tua.

 

Terdengar mudah diatasi memperebutkan hak asuh ibu sampai harus dibawa kemeja hijau atau kepengadilan. Tentunya muncul pertanyaan mengapa tidak dibagi jadwal saja, antara waktu mengasuh dan merawat ibunya?, langkah yang diambil Hizan dan adiknya ini supaya adil sehingga tidak ada yang namanya rasa tidak adil di satu sisi lainnya. Lalu menghindarkan dari pertikaian atau bisa menghindarkan kesalahpahaman yang diambil. Intinya mereka sama-sama ingin merawat dan mengasihi dengan berbakti serta menghormati orang tuanya. Mengapa tidak tinggal bersama antara adik dan kakanya ?, karena mereka punya cara tersendiri dalam membahagiakan ibunya, merawat, dan berbakti kepada ibunya.

 

Rasulullah juga mengajarkan akan kewajiban-kewajiban seorang anak terhadap orang tua terutama ibu, serta apa yang telah janjikan Allah SWT, didapat bila mana kita melakukan akhlak baik hal tersebut. Ajaran Rasulullah Saw. yang dibawanya tentunya atas perintah Allah SWT melalui malaikat Jibril. Antara lain Rasulullah Saw mengajarkan yaitu :

 

  • Penuhi sandang pangan yang dibutuhkan orang tua.
  •  
  • Melayani sepenuh hati dan ikhlas orang tua.
  •  
  • Segera memenuhi panggilan orang tua.
  •  
  • Lemah lembut terhadap orang tua, (tidak berkata kasar atau pun membantah yang melukai hati orang tua, terutama ibu).
  •  
  • Selalu mendoakan ampunan untuk orang tua.[3]

 

Balasan yang kita dapat dari Allah yaitu surga diakhirat kelak, dan memperoleh kemudahan di kehidupan dunia.

 

Apa yang dilakukan Hizan dan adiknya tindakan yang sangat membuat hati orang tuanya bangga dan senang. Kemudian Allah juga ridha atas apa yang kita lakukan, Sebab adanya ridha orang tua, bahagia dan senangnya. Sekecil apapun jangan sampai membuat hati orang tua merasakan sedih apalagi membuatnya sakit hati atas apa yang kita lakukan terhadapnya. Allah swt sangat membenci dan tidak meridhoi langkah kehidupan anak yang tidak memuliakan dan menghormati orangtua. Telah Allah firmankan surat An-Nisa ayat 36.

 

Meskipun pada kasus di pengadilan Hizan kalah mendapatkan hak asuh ibunya, akan tetapi Hizan tetap baik dimata Allah yang telah memperjuangkan supaya mendapat asuh ibunya. Kalah di pengadilan pula tidak menjadi penghalang berbakti dan menghormati orangtua. Berdoa salah satu point berbakti kepadanya serta dapatlah menjenguk ibu di rumah adiknya. Meminta ampunan kepada Allah untuk ibu atau orang tua dan memohon yang baik-baik kepada Allah menjadi nilai point berbakti yang mana masuk kedalam akhlak terhadap orang tua.

 

Jadi pada dapat kita tarik kesimpulan bahwa akhlak baik terhadap orang tua tidak dilihat hanya dengan berucap "aku sayang ibu" "aku sayang ayah", akan tetapi seberapa besar kita ikhlas berbakti sepanjang orang tua masih hidup. Kasih sayang kita tidak bisa mengalahkan besarnya perjuangan orang tua kita. Beberapa firman Allah SWT di 'Al-qur'an menyinggung anak  harus bahkan wajib memuliakan orang tua, menghormati orangtua' dan memenuhi segala hak-hak orangtua. Dari kisah Hizan dengan adiknya itu menjadikan contoh kita pula dalam memuliakan orang tua dan membuat hati orang tua bangga. Akhlak baik terhadap orang tua sangat perlu kita tanamkan dihati selamanya. Serta selalu mendoakan orang tua kita baik yang masih ada di dunia maupun sudah pulang terlebih dahulu menghadap Allah SWT. Selalu berakhlak baik serta menyenangkan hati orang tua selagi masih ada. Allah sangat menyukai hamba-hambanya yang berbirrul walidain.

 

Referensi

 

Darniah. Akhlak Anak Terhadap Kedua Orang Tua, Jurnal dari UIN Ar-Rainiry Aceh

 

Oktavia, Rizki Dwi. 2020. "Studi Penafsiran Surat Al- Isra ' Ayat 23 -24 Tentang Pendidikan Birru Al-Walidain." Ta'wiluna 1 (2): 18--35.

 

Al-Fahham, Muhammad. 2020. Berbakti Kepada Orang Tua : Kunci Kesuksesan dan Kebahagiaan Anak. Daar al Basya'ir.

 

Apk Al-Qur'an Indonesia.

 

https://tangerangkota.kemenag.go.id/kewajiban-seorang-anak-terhadap-orang-tua , Akses jam 22:30, 27 Desember 2021

Shihab, M Quraish. 2014. BIRRUL WALIDAIN : Wawasan Al-Qur'an Tentang Bakti Kepada Ibu Bapak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun