Mohon tunggu...
Politik

Belajar Bersikap Samin, Tak Mau Salahkan Orang Lain

29 Oktober 2017   21:00 Diperbarui: 29 Oktober 2017   21:04 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa saja dirinya mempermasalahkan sikap kondektur bus tersebut. Tetapi itu tidak dia lakukan, karena dirinya tidak mau menyalahkan orang lain yang bisa memicu pertengkaran atau keributan.

Orang Samin ini dengan kesadaran penuh menyalahkan dirinya sendiri. Kesalahan ada pada dirinya. Bukan pada orang lain. Dirinya menyadari bahwa ternyata tawaran untuk naik bus bukanlah gratis. Tetap harus membayar ongkos. Mungkin dia beranggapan naik bus yang harus membayar ongkos adalah naik bus sesuai keinginan penumpang. Naik bus dari terminal, sesuai keinginan penumpang, itu ada ongkosnya yang harus dibayar. Kalau naiknya karena ditawari kondektur atau kernet bus di tengah jalan, bukan karena keinginan calon penumpang, mungkin menurut orang Samin itu, tidak perlu membayar ongkos alias gratis.

Gara-gara keluguan cara berpikir orang Samin seperti itu, atau karena ketidaktahuannya dan kurangnya pengetahuan tentang bepergian menggunakan jasa transportasi, dirinya pun ikhlas menjadi "korban" diturunkan di tengah jalan oleh kondektur bus.

Orang Samin ini sejatinya tidak merasa menjadi "korban". Dirinya menyadari itu gara-gara kurangnya pengetauan tentang bepergian menggunakan bus. Dia juga sadar,dirinya terlalu lugu dalam berpikir, dan selalu menganggap orang lain suka menolong. Akibatnya, dirinya "dipermalukan" di depan orang banyak.

Kejadian tersebut dia terima dengan lapang dada. Tidak ada rasa benci, apalagi dendam. Dirinya pun tidak mau menyalahkan orang lain. Itu kesalahan dirinya sendiri.

Peluang atau kesempatan memperkarakan kejadian tersebut sebenarnya bisa dilakukan oleh si Samin. Dia bisa saja mempermasalahkan kenapa ketika kondektur menawari dirinya untuk naik bus itu, kondektur tidak menyebutkan atau menjelaskan naik bus ini harus membayar ongkos alias tidak gratis. Sehingga, dirinya tidak merasa "dipermalukan" di depan orang banyak, karena tidak punya uang untuk membayar ongkos naik bus.

Tapi itu tidak dilakukan si Samin. Dirinya tak mau bertengkar. Tidak mau ribut. Tidak mau bermusuhan dengan orang lain. Semuanya sudah terjadi. Dirinya ikhlas, harus jalan kaki lagi.

Menghindari konflik

Orang Samin akan selalu menghindari konflik dengan orang lain.Konflik dianggap tabu.Jika muncul persoalan di kalangan mereka, selalu diusahakan diselesaikan tanpa ada konflik. Artinya, ketika terjadi beda pendapat, atau sesuatu yang dirasa mengganjal misalnya, pasti salah satu pihak akan mengalah. Bahkan terkadang kedua pihak atau semuanya mengalah. Sikap ini mereka yakini akan menghindari konflik, dan persoalan pun selesai. Semua pihak ikhlas. Tidak ada lagi ganjalan.

Mereka punya prinsip bahwa hidup bermasyarakat itu harus dijalani dengan keharmonisan, kerukunan, tolong menolong, dan keseimbangan antara batiniah dengan lahiriah. Prinsip yang terakhir ini yang sering memunculkan sikap dan perilaku yang naif, terlalu lugu, aneh, bahkan bisa dianggap tidak normal di mata orang di luar masyarakat Samin.

Orang Samin senantiasa mengutamakan keseimbangan suara batin dengan perilaku atau tindakannya. Apabila batinnya merasa kasihan melihat orang lain kelaparan karena tidak ada yang dimakan, dirinya pasti akan membantu memberi makanan orang tersebut. Meskipun dirinya harus rela tidak makan karena makanannya diberikan kepada orang itu. Apa yang menjadi suara batinnya, itu yang harus dia lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun