Terbaca di layar HP-nya banyak SMS. Isinya keluh kesah dan pengakuan si pengirim akan malunya berada di kubu Sugianto-Eko yang terus memaksakan kehendak. "Kita tidak bisa menyalahkan orang-orang seperti ini. Mereka tidak cukup memiliki kekuatan mental untuk keluar dari lingkaran kepentingan Sugianto-Eko. Mungkin karena mereka telah menerima bayaran dari pasangan itu dan merasa jengah di harus menarik diri."
"Bagaimana jika Gamawan Fauzi terdepak dari kabinet SBY dalam reshuffle kabinet yang sudah tinggal menghitung hari?"
"Memang susah kalau para pemimpin hanya mengurusi citra diri, dan mengabaikan nasib rakyat di daerah. Begitu mudah ditakuti-takuti oleh kabar bohong yang dihembuskan oleh segelintir orang yang berpijak pada kepentingan diri dan kelompoknya. Pelantikan Ujang-Bambang adalah langkah terbaik untuk melanjutkan proses pemerintahan dan pembangunan Kobar. Menghalang-halangi atau menunda-nundanya, sama dengan melecehkan hukum, dalam hal ini Mahkamah Konstitusi."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H