Mohon tunggu...
Duhita Dundewi
Duhita Dundewi Mohon Tunggu... -

nothing special

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kabar Dari Kobar

14 Oktober 2011   06:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:58 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbaca di layar HP-nya banyak SMS. Isinya keluh kesah dan pengakuan si pengirim akan malunya berada di kubu Sugianto-Eko yang terus memaksakan kehendak. "Kita tidak bisa menyalahkan orang-orang seperti ini. Mereka tidak cukup memiliki kekuatan mental untuk keluar dari lingkaran kepentingan Sugianto-Eko. Mungkin karena mereka telah menerima bayaran dari pasangan itu dan merasa jengah di harus menarik diri."

"Bagaimana jika Gamawan Fauzi terdepak dari kabinet SBY dalam reshuffle kabinet yang sudah tinggal menghitung hari?"

"Memang susah kalau para pemimpin hanya mengurusi citra diri, dan mengabaikan nasib rakyat di daerah. Begitu mudah ditakuti-takuti oleh kabar bohong yang dihembuskan oleh segelintir orang yang berpijak pada kepentingan diri dan kelompoknya. Pelantikan Ujang-Bambang adalah langkah terbaik untuk melanjutkan proses pemerintahan dan pembangunan Kobar. Menghalang-halangi atau menunda-nundanya, sama dengan melecehkan hukum, dalam hal ini Mahkamah Konstitusi."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun