Mohon tunggu...
Dues K Arbain
Dues K Arbain Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk membungkam pikun

Slogan Sufi Anak Zaman : Jika Allah mencintai manusia, maka akan terwujud dalam tiga kwalitas : 1. Simpatik Bagaikan Matahari 2. Pemurah Bagaikan Laut 3. Rendah Hati Bagaikan Bumi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Megahnya Masjid Pasir Pangaraian Bukan Isapan Jempol

11 September 2017   17:15 Diperbarui: 12 September 2017   07:12 16163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersiarnya kabar bahwa Masjid Agung Madani Pasir Pangaraian Rokan Hulu Riau menjadi salah satu masjid termegah di Asia Tenggara, membuat aku penasaran untuk berkunjung kesana. Rasa penasaranku harus segera terwujud, pikirku. Hingga tibalah hari keberangkatan itu. Di Bandara Sultan Syarif Kasim II seorang sahabat lama telah menjemputku. Aku menghubunginya seminggu sebelumya, agar ia menyiapkan waktu menjadi guide menuju lokasi yang akan ditempuh. Ciyee....

Sesampai di Kota Pekanbaru kami langsung melaju ke Pasir Pangaraian. Jarak yang lebih kurang 4 jam perjalanan darat tidak menjadi masalah. Karena infrastruktur jalan di provinsi ini sangat baik, sehingga aku tidak merasakan lelah. Apalagi kiri kanan disuguhi pemandangan kebun kelapa sawit yang tertata rapi dan menghijau. Kota Pasir Pangaraian disebut juga sebagai Kota Seribu Masjid, karena di kota ini banyak berdiri bangunan masjid yang indah dan kokoh.

Tiba di Masjid Agung Madani Pasir Pangaraian waktu telah menunjukkan pukul 16.30 WIB. Kekagumanku akan kemegahan masjid ini tak bisa disembunyikan. Bentuk bangunan yang artistik bergaya Arabia membuatnya tak kalah indah dengan masjid-masjid di Arab. Luas lahan yang kuperkirkan sekitar 3ha lebih, menjadikan suasana religius semakin dalam.

Masjid ini dihiasi kubah besar berdiameter 25 meter di atap bangunan utama yang diapit empat menara disetiap sudut bangunan masjid yang berdiameter sekitar 60 meteran. Lalu di sudut kanan halaman masjid terdapat sebuah menara besar yang tingginya 99 meter. Interior masjid ini memang mengagumkan, lampu kristal yang sangat besar menghias penuh bagian dalam gubah. Ukiran-ukiran dinding, permadani, mimbar, kaligrafi serta pernak-pernik lainnya semua didatangkan dari Turki.

Suasana dalam masjid sangat menentramkan, suara shalawat yang berkumandang membawa alam pikiran menjadi tenang. Anak-anak santri yang hadir di tengah-tengah masjid begitu bersemangat mendengungkan ayat-ayat Al Quran. Setiap usai shalat mereka wajib menyetor ayat-ayat yang dihafal kehadapan ustadz/ustazah. Wisatawan yang hadir ikut khusuk mendengarkan. Mereka berdatangan dari perbagai daerah, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Aceh dan dari Riau Kepulauan serta Provinsi Riau itu sendiri. Bahkan ada yang datang dari Pulau Jawa.

Menjelang maghrib panitia masjid menghadirkan penceramah yang biasa ceramah di masjid tersebut, yaitu Ustad Dr. Mawardi Saleh, Lc. MA. Lalu disusul dengan shalawat dan adzan magrib. Ada yang unik menjelang shalat. Seorang panitia bertugas mengatur barisan, ia memanggil dan menjemput jamaah yang masih berada di belakang untuk merapat ke barisan depan. Lalu anak-anak dikumpulkan sekitar 5 meter di belakang barisan orang dewasa.

Halaman masjid Pasir Pangaraian, dokumen pribadi
Halaman masjid Pasir Pangaraian, dokumen pribadi
Saya datang tidak dalam kapasitas menilai bacaan ayat-ayat shalat di sana, tapi mendengar lantunan imam mulai dari takbir, al-fatihah dan ayat-ayat pendek yang dibacanya, menggugah rasa yang tidak biasa, rasa rindu yang mendalam, rasa haru yang menitikkan air mata, rasa bahagia yang membangkitkan keinginan untuk kembali menikmati shalat berjamaah di sini, dan sejuta rasa lainnya.

Wajar, jika Masjid Agung Madani Islamic Centre di Kabupaten Rokan Hulu Riau ini menjadi Masjid terbaik di Indonesia di tahun 2015 dan menjadi Masjid Agung Percontohan Paripurna yang meliputi penilaian kategori Idarah, Imarah dan Riayah.

Dari Manara Masjid, dokumen pribadi
Dari Manara Masjid, dokumen pribadi
Lampu Masjid nan megah, dokumen pribadi
Lampu Masjid nan megah, dokumen pribadi
Menunggu waktu shalat, dokumen pribadi
Menunggu waktu shalat, dokumen pribadi
Bagian Dalam Masjid, dokumen pribadi
Bagian Dalam Masjid, dokumen pribadi
Mendengarkan Ceramah menjelang maghrib, dokumen pribadi
Mendengarkan Ceramah menjelang maghrib, dokumen pribadi
Oh ya, di bawah bangunan masjid ini terdapat lokasi business centre, yang merupakan pusat belanja oleh-oleh khas Rokan Hulu, seperti dodol dengan aneka rasa, kripik dari olahan buah-buahan, pakaian-pakaian gamis, dan lain-lain. Dan terdapat pula sebuah restoran yang menyuguhkan makanan khas Rokan Hulu, yaitu asam pedas ikan baung sungai, jadi bagi yang ingin bermalam di sini, tak usah khawatir tak akan kelaparan. Demikian, semoga bermanfaat.

logo kompal
logo kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun