Mohon tunggu...
Dues K Arbain
Dues K Arbain Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk membungkam pikun

Slogan Sufi Anak Zaman : Jika Allah mencintai manusia, maka akan terwujud dalam tiga kwalitas : 1. Simpatik Bagaikan Matahari 2. Pemurah Bagaikan Laut 3. Rendah Hati Bagaikan Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Fabel) Musang dan Ayam Hitam

7 November 2015   23:12 Diperbarui: 9 November 2015   09:12 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Lalu mulailah ayam hitam dibantu oleh ketujuh anaknya menyusun rumah musang yang rusak. Selama memperbaiki tersebut mereka menyusun siasat untuk mengelabui musang.

“Lama sekali” kata induk musang tak sabar ketika melihat matahari mulai terbenam

“Sebentar tuan, tak lama lagi selesai” jawab induk ayam hitam

Dan ketika hari mulai gelap, induk ayam hitam mengumpulkan batu-batu hitam yang terdapat disekitar mereka. Disusunnya tujuh buah batu kecil dan satu buah batu besar seukuran induk ayam.

Kemudian mereka perlahan-lahan meninggalkan tempat itu mencari persembunyian. Setelah terasa aman, maka berdiamlah mereka ditempat tersebut.

“Ayam hitam, apa kalian sudah tidur?” kata induk musang saat memperhatikan bayangan hitam di dekat rumah mereka tidak bergerak lagi.

Namun bayangan hitam tersebut hanya diam dan tidak menjawab walaupun sudah dibentak berkali-kali oleh induk musang.
“Mungkin mereka sudah lelah dan tidur nyenyak”. Kata salah satu anak musang

“Saya sudah tidak sabar ingin memakan mereka”. Kata anak musang lainnya

“Baiklah anak-anakku, silahkan kalian menerkam masing-masing satu dari mereka dan aku akan memakan induknya”. Perintah induk musang.

Kemudian mereka secara bersama-sama menerkam kedelapan bayangan hitam tersebut. Tanpa pikir panjang mereka langsung menggigit dengan taringnya.

“Aduh, gigiku patah” pekik anak musang satu per satu. Demikian juga dengan induk musang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun