Mohon tunggu...
Dues K Arbain
Dues K Arbain Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk membungkam pikun

Slogan Sufi Anak Zaman : Jika Allah mencintai manusia, maka akan terwujud dalam tiga kwalitas : 1. Simpatik Bagaikan Matahari 2. Pemurah Bagaikan Laut 3. Rendah Hati Bagaikan Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Palembang Darussalam dan Pak Wali

28 Juli 2015   07:28 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:23 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sejak itu, Pak Wali terus menyelam ke dalam dirinya sendiri. Semakin lama ia menyelam, semakin sadar bahwa kisah Pak Renta persis sama seperti yang ia alami. Akhirnya, dengan suara lantang bak elang perkasa tanpa lelah, tanpa menyerah pada terik sang surya, ia menyatakan mundur dan meletakkan kedudukkan untuk diberikan pada pemenang yang terenggut. Ia telah menyapu serta menghanyutkan awan hitam tak bergerak. Ia sadar waktu akan mengikis usia menuju pemilikNya. Dan jalan baginya tetap terbentang lebar karena keberaniannya mengakui kesalahan adalah jalan kebaikan yang terang benderang.

Sepeninggal Pak Wali dari tahta kepemimpinan, orang-orang terus bertanya dan merindukan kehadirannya. Keberanian mengakui kesalahan dan kejujurannya menyatakan kebenaran adalah nilai yang tak terkira tingginya. Ia mengisi hari-harinya untuk selalu berbuat baik dan mengisi ruang hidup dengan perbaikan-perbaikan menuju takdir sukacita. Tanpa ia sadari, sekujur tubuhnya semakin kokoh, bunga-bunga kebaikan menjelma menjadi buah yang memberikan rasa segar bagi semua orang.

Hingga- dalam pemilihan pemimpin berikutnya ia dipilih secara aklamasi oleh seluruh penduduk negeri yang mencintainya. Berasal dari akar-akar jiwa yang sudah melewati titik balik ia menjelma menjadi pribadi yang menyebarkan wewangian kehidupan.

Sejak itu, Palembang Darussalam menjadi cahaya rembulan yang penuh api cinta kasih tak terbunuh oleh lekangnya zaman. Pak Wali dikenang sebagai arus kebaikan hidup yang tak bisa ditolak, ia telah menjadi tonggak sejarah membesarkan Palembang Darussalam dan membuat suatu perubahan dari hati yang tergerak kejujuran hingga akhirnya Palembang Darussalam menjadi negeri termodern dengan mengedepankan nilai-nilai religius sebagai salah satu penunjang berdiri tegaknya kekokohan bumi nusantara saat ini.

Andai dulu Pak Wali tidak membuat keputusan itu,  maka dongeng ini tidak pernah tertulis, karena cerita tentang negeri yang makmur tak pernah terjadi.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun