Mohon tunggu...
Dues K Arbain
Dues K Arbain Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk membungkam pikun

Slogan Sufi Anak Zaman : Jika Allah mencintai manusia, maka akan terwujud dalam tiga kwalitas : 1. Simpatik Bagaikan Matahari 2. Pemurah Bagaikan Laut 3. Rendah Hati Bagaikan Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Palembang Darussalam dan Pak Wali

28 Juli 2015   07:28 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:23 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dongeng ini ditulis tahun 2100 Masehi

Konon zaman dahulu kala Palembang Darussalam baru memasuki masa peralihan dari kota tradisional menjadi kota internasional yang religius. Ia laksana gadis kecil yang menjelma bagaikan bunga penabur kisah-kisah menawan, mengembangkan pesona bulan merah jambu, menggiring tawa renyah bagi penikmat sorga dunia. Pembangunan infrastruktur yang mengukir jejak peradaban panggung nusantara untuk menyapu debu-debu panas jalanan yang menaburi peristiwa demi peristiwa di sudut Swarna Dwipa.

Saat itu, negeri Palembang Darussalam dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Pak Wali untuk melukis segala keinginan dalam lembaran mimpi. Ia mendapatkan kepemimpinannya karena peristiwa besar yang menjadi tonggak sejarah kejujuran terbuang.

Awalnya Pak Wali berada di posisi wakil yang berpijak pada kaki-kaki timpang penghianat bumi di langit matahari. Lalu sebuah tabir rahasia mengungkap tanah-tanah lapuk perbuatan laknat berkarat kemenangan curang dari sebuah proses pemilihan menuju singgasana diraja. Akibatnya, sang pemimpin menerima balas dari laku yang meruntuhkan nilai-nilai kemanusiaan dalam selongsong jeruji tajam pengingat mati. Maka, berdirilah kaki Pak Wali mengambil alih kedudukkan dalam selongsong waktu yang tidak dapat ditentukan.

Suatu hari, ketika pagi tak berembun dan kemarau tak berdebu, Pak Wali kedatangan tamu renta. Seorang penduduk negeri yang meretas hutan belantara untuk mendapatkan keadilan.

“Saya mohon keadilan Tuan”. Kata Pak Renta.
“Apa yang terjadi?” Tanya Pak Wali arif dan bijak.

Kemudian Pak Renta bercerita tentang kisah menyakitkan atas kejadian buruk yang menimpanya. Bahwasanya, ia telah menemukan sebuah benda pusaka milik Si Kaya yang hilang di kedalaman sungai Musi. Dengan bersusah payah ia menyelam mempertaruhkan nyawa berbungkus harap dan menguras waktu berbungkus takdir demi bersua nasib peruntungan yang telah lama tersangkal. Begitu benda pusaka ditangan ia bersua kerakusan menggandeng nafsu raga dari bathin kering kerontang milik sebuah jiwa jahat dari sepasang perampok kerdil yang akhirnya mengaku bahwa merekalah sang pemenang.

Lalu Sang Perampok pertama tertangkap sebagai maling ketahuan, namun ia menyerahkan benda pusaka pada teman rampoknya yang akhirnya mendapatkan hadiah dari Si Kaya.

Pak Renta tidak terima semua itu. Menurutnya, pagi harus mengikuti matahari, dan manusia harus mengikuti hati nurani agar keadilan dan kedamaian yang menjadi cita-cita hidup dari setiap yang berjiwa akan jadi nyata. Ia harus mendapatkan keadilan itu. Itulah kenapa hari ini Pak Renta datang langsung menemui Pak Wali sebagai satu-satunya pemilik keputusan fana akhir.

“Benda Pusaka itu adalah hasil perjuangan Pak Renta, oleh sebab itu – engkaulah yang berhak mendapatkan hadiah dari Si Kaya”. Kata Pak Wali memberi keputusan paling bijak.

Berita kembalinya kemenangan Pak Renta akan hadiah dari Si Kaya segera menyebar. Semua memuji Pak Wali sebagai pemimpin yang adil, arif dan bijaksana. Memang, setiap manusia – ketika nurani berbicara, ketika berjalan di hati, ketika fikiran membawa nafas mulia, saat itulah kebenaran berdiri kokoh menyapa dunia. Kasih sayang, cinta kasih, takkan terkalahkan oleh nafsu serakah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun