Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Demokrasi Sesuai dengan Syariat Islam?

24 Juli 2024   06:36 Diperbarui: 24 Juli 2024   06:36 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola pemikiran seperti ini akan mempengaruhi proses demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia seiring dengan kebebasan berpendapat yang dijamin oleh Undang-Undang. Demokrasi Indonesia sangat kental dengan tingkat pemahaman dan penghayatan masyarakat pada agamanya. Substansi demokrasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Dalam perkembangannya, Indonesia telah berhasil menciptakan sistem ketatanegaraan yang demokratis.

Bahkan, dikutip dari tribunnews.com edisi 5 November tahun 2013, menurut PM Malaysia, Anwar Ibrahim, demokrasi di Indonesia lebih baik daripada pelaksanaan demokrasi di Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan Islam dan demokrasi yang harmonis mendapat apresiasi dari pemimpin negeri jiran.  

Tema "Islam dan Demokrasi" ini layak dijadikan subyek penulisan karena akan memberikan pemahaman dan wawasan yang sangat berharga bagi pembaca. Khususnya dalam menyikapi arus pemikiran global yang mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui pemaparan yang menyeluruh dalam tulisan ini, pembaca mendapat perspektif baru tentang keserasian nilai-nilai Islam dan demokrasi sehingga dapat menciptakan kehidupan yang semakin harmonis.

Buku ini ditulis bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pemikiran akan keserasian antara nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dengan prinsip-prinsip sistem demokrasi. Diharapkan setelah membaca buku ini, pembaca mendapat pemahaman yang lebih baik dan pencerahan yang logis sehingga mempunyai referensi yang mumpuni untuk melestarikan hubungan mesra yang telah terjalin antara Islam dan demokrasi. 

Dengan berbagai perspekstif dan argumen dalam buku ini akan memberikan pandangan yang komprehensif kepada pembaca dalam menghadapi tantangan menuju kehidupan masyarakat yang lebih baik. 

Penulisan buku ini mengunakan metode kajian pustaka, yakni dengan mengkaji beberapa referensi seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, karya ilmiah dan sumber lainnya. Dari sumber pustaka yang ada kemudian diidentifikasi konsep, teori dan temuan penelitian lainnya untuk dilakukan kajian terhadap sumber yang relevan dengan tema penulisan. Kemudian penulis melakukan analisa dan memberikan perspektifnya. 

Tema buku ini sangat relevan dalam konteks lokal maupun global, dimana muncul isu-isu untuk mengganti sistem demokrasi oleh sebagian kaum Muslim dengan sistem yang lebih "Islami". Namun penggantian sistem yang dilakukan secara inkonstitusional justru berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa, mengingat keanekaragaman bangsa yang sangat mudah untuk dibenturkan.

Bagaimana bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan dalam menciptakan harmonisasi antara Islam dan demokrasi ke depan? Masih adakah benturan-benturan pemikiran antara demokrasi dan Islam dan bagaimana cara mengatasinya agar tercipta masyarakat yang kondusif, akan dikupas tuntas dalam buku ini. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun