Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Markesot Menggugat #4, Ditipu Order Fiktif

5 Juli 2018   08:16 Diperbarui: 5 Juli 2018   09:12 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah merasakan hasilnya yang ternyata lumayan, lama-lama Markesot ketagihan juga menjadi pengemudi ojek onlen. Hari ini, order Markesot banyak, sehingga ia cukup kecapekan. Kalau nasibnya bagus ya seratus atau dua ratus ribu dapatlah. Kalau penumpang kadang ada yang kasih tips, kadang nggak. Bagi Markesot tips itu adalah kerelaan, ia tak pernah mengharapkan. 

Yang penting ia bekerja melayani penumpang dengan baik, tetap tersenyum walau tidak selalu mendapat balasan yang mengenakan, tak jarang muka-muka kejam dan sadis ia dapati. Alasannya macam-macam, yang kelamaan nunggu kek, salah jalan kek, dan lain sebagainya.

Markesot harus sabar karena baginya sabar sejati itu baik. Bagi pemilik aplikasi , penumpang itu Raja, dan ojek onlen itu pelayan Raja. Banyak sopir ojek onlen yang mendapat peringatan hingga disuspens gara-gara laporan dari penumpangnya. Pernah Markesot mendapat order. Ketika menjemput sudah sampai di tempat eh order dibatalkan karena alasan bermacam-macam. Itulah suka dukanya sopir ojek onlen.

Malamnya Markesot duduk di sebrang sebuah mal, tit tit tit masuk order seseorang yang memesan pizza. Kalau dapat order mengantar makanan, biasanya dia harus mbayarin dulu, nilainya Rp 200 ribu. Dia lalu ambil dulu orderan baru hitung duitnya. Pas. Markesot pun masuk ke mal membeli pizza. Antrean lumayan banyak. Namanya kerja ya begitu. Selesai membayar dia menghubungi pemesan, namun tak ada respon. Markesot bingung diantar nggak yah, lumayan jaraknya 5 km, Kalau nggak dia rugi.

Akhirnya Markesot pun segera mengantar ke alamat pemesan. Eh ternyata tujuannya sebuah ruko dan sudah tutup pula. Markesot mencoba menghubungi telepon pemesan lagi dan lagi, tidak ada jawaban. Kini dia harap-harap cemas, karena beberapa kali tersiar kabar banyak order fiktif alias pemesan gelap yang tak bertanggung jawab. Setelah sejam menunggu dan tak ada respon, akhirnya Markesot pulang. Orang bilang order fiktif, padahal ia sudah mengeluarkan uang Rp 200 ribu, itulah uang yang ia dapatkan hari itu. Apes begitu kata orang.  

Markesot sedih, kecewa tapi kepada siapa ia harus marah. Semua sudah takdir Tuhan. Di samping ruko itu ada seorang perempuan bernama Ngaisah, dia adalah seorang aktifis sosial media dan blogger yang cukup banyak penggemarnya. Ngaisah merasa iba, ia menanyai kejadian yang menimpanya. Markesot pun bertutur menceritakan kronologis kejadiiannya, seperti saksi krminal yang ditanyai intel. Ngaisah pun memfoto Markesot yang sedang menangis. Ngaisah merasa terharu.

Ia pun membuat postingan di facebook dengan judul yang sangat provokatif, "Tangis Histeris Sopir Ojek onlen, ditipu Order fiktif." Kemudian Ngaisah memposting di halaman FBnya. Tak disangka postingan Ngaisah dalam dua hari langsung viral dan dibagikan lebih dari 10.000 orang serta dilihat lebih dari 30 ribu akun. ***

Nggak disangka, Berita dan foto Markesot yang ditipu order palsu tak hanya viral di media sosial, beberapa media minstream marak memberitakan.  Banyak orang yang simpati dan memberi dukungan pada Markesot, sebagian malah siap menggganti kerugiannya. Tak sedikt yang mencemooh dan menghujat pemberi order fiktif. Bahkan karena sudah menjadi pemberitaan trending topic di media, kepolisian bertekad mengusut kasus penipuan ini. 

Nama Markesot pun langsung melambung. Memang kata pakar sosmed, salah satu postingan yang menarik untuk diviralkan adalah memainkan emosi. Karena kalau emosi orang sudah digugah maka akan membangun rasa empati, wujud dari empati ini ada yang membantu secara langsung maupun dengan membagikannya di jejasring media sosial. Nah karena itulah kejadian Markesot menjadi viral !

Panjul yang selama ini tidak tahu Markesot menjadi ojek online malah tahu setelah viral FB di sebuah portal mainstream, ia pun memberi tahu pak RT kabar tentang Markesot yang viral. Diapun menunjukan berita di hapenya ke pak RT.

 "Ini kan Markesot pak RT, ternyata dia jadi ojek onlen juga..." tegas Panjul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun