Mohon tunggu...
Dudung Solahudin
Dudung Solahudin Mohon Tunggu... Guru - Guru

hobi saya membaca. menulis dan menjadi pembicara adalah cita-cita sejak kecil. Dengan menulis kita akan terus dikenang melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran melalui akhlak

16 November 2022   16:43 Diperbarui: 16 November 2022   21:43 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengembangan potensi akal dan potensi berfikir kreatif.

Pengembangan kajian keilmuwan.

Pengembangan potensi akal akan berhasil jika seeorang mampu menggunakan akalnya secara terus menerus melalui latihan. Berfikir kreatif akan menambah kreasi-kreasi seseorang dalam kehidupan. Orang yang mampu menggunakan akalnya tidak akan kehabisan ide dalam menghadapi persoalan-persoalan kehidupan.

Pengembangan Kajian keilmuwan dapat dikembangkan melalui proses diskusi dan perdebatan yang bertujuan menambah perbendaharaan argumen-argumen dalam proses berfikir.

Dari pengembangan dua hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan mencakup keseluruhan proses pembentukan manusia yang utuh dan berkualitas.

Pendidikan adalah seni membentuk kebiasaan dimana kebiasaan dapat membentuk karakter seseorang. Pendidikan terjadi melalui proses pembelajaran yang direncanakan dan terukur serta dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah disediakan. Dalam masa kurun waktu yang relative lama, pembiasaan akan menjadi sesuatu yang terus dilaksanakan oleh seseorang di masa yang akan datang.

Format pendidikan berbasis akhlak sebenarnya sudah dilakukan di Nusantara dengan nama Pondok pesantren. Pendidikan pesantren adalah pendidikan sepanjang  zaman (long life education) karena dalam pola pendidikan pesantren, santri berada dalam pantauan gurunya 24 jam sehingga karakter dapat dibentuk dari pesantren karena secara spiritual seorang santri dekat dengan gurunya.

Pesantren menjadi sebuah lembaga pendidikan yang tidak saja mengajarkan ilmu agama saja, namun pesantren memberikan ruang nalar kritis dalam memberikan sumbangan pemikiran bagi pembangunan bangsa. Seiring dengan perkembangan zaman, tugas pesantren semakin kompleks dalam menghadapi tantangan sosial  ke depan. Sehingga membutuhkan pola pembelajaran yang mampu menjadikan jalan tengah antara konvensional dan modern. Intelektual yang relijius.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun