Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Dilema Anak Tiri

1 Oktober 2024   13:53 Diperbarui: 1 Oktober 2024   13:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 * Perubahan drastis dalam kehidupan: Perceraian orang tua dan kehadiran orang tua tiri merupakan perubahan besar yang sulit diterima anak-anak. Mereka perlu waktu untuk beradaptasi dengan situasi baru ini.

 * Konflik loyalitas: Anak-anak sering merasa terjebak di antara dua pilihan, yaitu loyalitas kepada orang tua kandung atau orang tua tiri. Hal ini bisa menimbulkan konflik batin dan membuat mereka merasa bersalah.

 * Harapan yang tidak realistis: Terkadang, ada harapan yang terlalu tinggi terhadap hubungan antara anak tiri dan orang tua tiri. Harapan yang tidak realistis ini bisa membuat anak merasa kecewa dan frustrasi.

 * Komunikasi yang buruk: Kurangnya komunikasi yang terbuka dan jujur antara semua anggota keluarga bisa memperburuk situasi dan memicu konflik.

 * Perbedaan gaya pengasuhan: Perbedaan gaya pengasuhan antara orang tua kandung dan orang tua tiri bisa membuat anak bingung dan merasa tidak konsisten.

 * Masalah emosional yang belum teratasi: Anak tiri yang memiliki masalah emosional yang belum teratasi, seperti trauma atau depresi, mungkin akan lebih sulit beradaptasi dengan keluarga baru.

Faktor eksternal yang juga bisa mempengaruhi, seperti:

 * Usia anak: Anak-anak yang lebih tua cenderung lebih sulit menerima kehadiran orang tua tiri.

 * Lama waktu perceraian: Semakin lama waktu sejak perceraian, semakin sulit bagi anak untuk membangun hubungan baru.

 * Hubungan antara orang tua kandung: Hubungan antara orang tua kandung sangat mempengaruhi dinamika keluarga baru.

Untuk mengatasi dilema anak tiri, perlu dilakukan pendekatan yang holistik, melibatkan semua anggota keluarga. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun