Kenapa banyak yang gagal sebab berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari, kasat mata dan benar-benar berwujud seperti tidak adanya materi (kekurangan harta).
Kemampuan ekonomi yang tidak stabil sudah barang tentu akan menyebabkan pasangan menjadi kalut untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Contoh lain saat salah satu pasangan dilanda penyakit, maka hal ini pun jelas sekali terlihat secara kasat mata.
Raga yang sakit tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan, baik materi maupun biologisnya.
Jika penyakit ini merupakan penyakit yang berat dan menahun sudah tentu akan menimbulkan gejala-gejala kejenuhan dan kebosanan dalam berumah tangga.
Walaupun dasar daripada berumah tangga adalah cinta kasih namun saat fakta di lapangan harus menguji kesetiaan cinta kasih mereka, di situlah letak pertahanan keutuhan rumah tangga di pertaruhkan.
Kegagalan dalam mencari solusi penanganan masalah dalam rumah tangga, disarankan hendaknya setiap pasangan harus selalu memperkokoh rasa cinta kasih mereka dengan selalu bersama dan berharap segala masalah akan cepat selesai.
Camkan! bahwa setiap ujian itu tidak akan hilang, bahkan dia akan terus hinggap pada pribadi-pribadi yang hidup.
Masalah merupakan salah satu wujud untuk peningkatan kualitas diri, begitupun ujian yang menerpa ke dalam sebuah rumah tangga.
Ia akan menjadi rumah tangga yang berkualitas saat mereka mampu mempertahankannya, mampu keluar dari setiap ujian dan menjadi pemenang.
Setiap ujian hanyalah pengulangan-pengulangan semata, dengan demikian kita harus memiliki resep yang jitu bagaimana saat masalah itu datang kembali sehingga dengan mudah kita dapat menyelesaikannya.