Seorang wanita dewasa jika sudah sampai masa balig ia akan mengalami masa menstrusai atau haid diawali dengan gejala Premenstrual Syndrome (PMS)
Premenstrual syndrome atau PMS adalah sejumlah gejala yang dialami oleh wanita sebelum memasuki siklus haid bulanan, (siloamhospital.com).
Menstruasi ditandai dengan keluarnya cairan merah darah dari organ kewanitaan.
Wanita dewasa akan menjalani masa mens-nya secara berkala, setiap bulannya.
Sampai satu saat nanti masa menstruasi itu habis ditandai dengan menopause (berhenti mens).
Terkait hal tersebut, sedikit banyak ada pengaruh terhadap keharmonisan hubungan suami-istri.
Mood seorang istri akan berkurang -kalau tidak dikatakan hilang sama sekali, saat kondisi fisik sedang mengalami menstruasi.
Mood yang dimaksud dalam hal ini adalah, saat suami memiliki hasrat terhadap istri dan sang istri menolaknya.
Bagi seorang suami, penolakan tersebut berarti pembangkangan. Akan terjadi pertengkaran hebat yang bermula dari sini.
Bagi suami yang tak cukup paham, cenderung tak mau tahu kondisi fisik sang istri.
Pelarian ke arah negatif bisa jadi jalan keluar instan, dan dirasa mampu meredam hasrat biologisnya.
Berikut beberapa hal yang mesti dilakukan oleh sepasang suami-istri saat menghadapi masalah ini.
Pertama, komunikasi intens.
Komunikasi yang intens dari istri sangat diperlukan untuk meredam emosi suami.
Dengan mengomunikasikan apa adanya tentang positif-negatifnya berhubungan saat mens, diharapkan suami memahami kondisi sebenarnya.
Kedua, up grade pengetahuan suami. Seorang suami harus memiliki pengetahuan lebih tentang urusan istri.
Tidak ada salahnya suami mengetahui hal-hal sepele tentang istri agar dia memiliki rasa empati terhadap istri.
Ketiga, legowo.
Seorang suami harus legowo atau berbesar hati saat mendapati istrinya sedang menstruasi sebab mau tidak mau hasrat dia harus ditunda dulu sampai sang istri benar-benar sehat kembali.
Kegagalan suami menghadapi situasi seperti ini, saat mereka tidak mau sedikit bersabar dan memahami apa yang terjadi pada siklus bulanan sang istri.
Permasalahan sekecil ini bisa menjadi pertengkaran yang hebat, jika pasangan masing-masing bersikeras tidak mau memahami situasi satu sama lainnya.
Jangan pernah mencari solusi keluar rumah atau bahkan berbicara dengan orang-orang yang tidak memahami keadaan sebuah rumah tangga, bisa jadi malah semakin memperkeruh pertengkaran dalam rumah tangga.
Jangan pernah menganggap tabu membicarakan hal-hal yang mengandung banyak manfaat, sebaliknya kalau tidak dibicarakan hal tersebut akan membuat malapetaka yang lebih besar.
Artinya, sesuatu yang tabu jika ditempatkan pada tempat yang sewajarnya maka hal tersebut akan menjadi satu pengetahuan baik, pengetahuan bagi dirinya atau bagi generasi yang akan datang terutama jika menghadapi masalah yang sama.
Pelajaran berharga bagi pasangan muda untuk memahami kasus penolakan seorang istri dalam hal pemenuhan hasrat biologis suaminya karena alasan sedang mens.
Itu pula bisa dijadikan satu model pembelajaran bagi para pasangan pemula bagaimana cara bersikap yang baik dan tetap nyaman, tidak menimbulkan keributan dalam rumah tangga.
Dengan mempelajari pengetahuan-pengetahuan, pengalaman-pengalaman yang dituturkan atau ditulis oleh orang-orang sebelumnya diharapkan terhindar dari cekcok rumah tangga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI