Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love

Cemburu dan Psikopat

23 Juni 2024   11:15 Diperbarui: 23 Juni 2024   12:30 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari playbuzz.com

Setiap Muslim tentu sudah familier dengan kisah Sayidah Aisyah dan baginda Nabi Muhammad Saw.

Cerita tentang karakter siti Aisyah seorang pencemburu sudah kadung terstigma di benak mayoritas kaum Muslimin.

Pertengkarannya dengan istri-istri Rasulullah Saw. yang lain selalu menghiasi ruang diskusi parenting keluarga.

Logiskah seorang istri cemburu terhadap pasangannya? Tentu logis sekali.

Namun jika rasa cemburu berkembang menjadi hasud. Itulah awal malapetaka.

Cemburu normal dimiliki oleh setiap pasangan baik laki-laki maupun wanita.

Kecenderungan wanita lebih banyak cemburu karena mereka mempunyai rasa sensitif yang lebih dari pria.

Kecemburuan itu tidak bisa dihilangkan, tapi bisa diminimalisir dengan selalu berprasangka baik terhadap pasangan.

Baca juga: Suka Mengeluh

Satu titik rasa cemburu yang mengendap di dasar hati bisa jadi merupakan benih penyakit yang secara tidak langsung ditanam dan berbuah penyakit pisik.

Rasa cemburu yang berlebihan akan mengakibatkan sebuah rumah tangga hancur luluh lantak.

Bak garam dalam masakan jika pas porsinya, akan menghasilkan rasa gurih-sedap dalam masakan.

Namun jika garam berlebih maka pahit-getir yang terasa.

Begitu pula rumah tangga nyaris tak akan pernah kosong dari pertengkaran yang disebabkan rasa cemburu, dan itu lumrah saja.

Cemburu adalah bumbu dari kehidupan berumah tangga yang namanya bumbu jika kurang, tinggal menambahkan saja atau jika lebih, tinggal mengurangi saja, bukan malah makanannya yang dibuang.

Selama hal yang dicemburui masih sebatas wajar alangkah baiknya untuk diselesaikan secara damai.

Berbeda jika karakter seorang pencemburu lahir dari seorang psikopat.

Apa itu psikopat? Psikopat berarti penyakit kejiwaan, dengan ciri hilangnya rasa emosi, anti norma sosial dan tidak memiliki empati.

Penderitanya bisa melakukan apa saja bahkan di luar norma kemanusiaan.

Banyak kasus yang pernah kita dengar, seorang ibu tega membunuh anak-anaknya, seorang suami memutilasi istrinya, dan lain sebagainya.

Dapat kita bayangkan rumah tangga hidup bersama seorang psikopat, ia yang seolah-olah memiliki kepribadian ganda. Terkadang baik namun di lain kesempatan sangat sadis sekali.

Hanya yang perlu diwaspadai dari sebuah pasangan rumah tangga adalah cemburu buta.

Tentang hal ini banyak para ahli psikologi berpendapat seandainya cemburu buta itu dibiarkan berlarut maka potensi kenekatan, dan pelanggaran norma yang merupakan salah satu ciri dari psikopat sangat terbuka.

Femela.com mengungkap beberapa ciri kecenderungan pasangan mengarah ke psikopat. Di antaranya adalah: sikap pasangan sulit ditebak, rajin memonitor, cemburu buta dan bersikap abusive (menyakiti diri).

Dari ke empat ciri tersebut cemburu buta menjadi ciri dominan bagi pasangan untuk terjerumus menjadi psikopat.

Hindari rasa cemburu berlebihan, dan tempatkanlah selalu setiap permasalahan menurut porsinya.

Jangan mengikuti kata hati jika ia akan berakibat buruk bagi keberlangsungan rumah tangga kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun