Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6).
Hiruk pikuk rumah tangga, susah senang rumah tangga, gelombang pasang dan surut dalam rumah tangga itu pasti ada, pasti berlaku pada setiap pasangan dalam menempuh bahtera rumah tangga.
Bohong jika ada orang yang bilang bahwa rumah tangga saya baik-baik saja, semua rumah tangga akan dihampiri kerikil-kerikil dan riak-riak permasalahan.
Namun ada yang bisa menyelesaikannya dengan cepat dan kemudian menenangkan riak-riak tersebut, ada yang bahkan awalnya hanya sekadar asap kemudian membesar, membara dan menjadi kebakaran rumah tangga akhirnya rumah tangga tidak terselamatkan terbakar dengan kemarahan.
Kadang pemicu dari keretakan rumah tangga itu bukanlah orang jauh dan bukan hal yang rumit bahkan mungkin hal yang terlalu sepele yakni dari bisikan-bisikan pihak ketiga.
Mereka adalah orang tua, saudara dan teman yang selalu membisikkan hal-hal negatif bagi pasangan kita.
Dengan bahasa yang menarik dan framing yang baik sehingga kita terkelabui, terpengaruh dengan apa yang diucapkannya dan sepenuhnya tidak mampu mengklarifikasi berbagai macam informasi yang didengarnya kemudian secara sepihak dia menjustifikasi pasangannya bahwa pasangannya itu buruk, seburuk seperti apa yang dia dengar.
Orang tua yang baik tentu saja tidak akan mengarahkan anak-anaknya ke arah kehancuran, bahkan mereka selalu menjaga keharmonisan rumah tangga anak-anak mereka sebab kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orang tua juga begitu pula kesengsaraan anak kesengsaraan orang tua juga.
Jadi pastinya setiap orang tua menginginkan kehidupan rumah tangga anaknya baik-baik saja tanpa terkecuali.