Indonesia sebagai sebuah negeri yang kaya akan aneka ragam bahasa dan suku bangsa, hampir lebih dari 360 suku bangsa yang masing-masing berbeda dalam bahasa dan kreativitasnya.
Ada Jawa, Sunda, Batak dan lain sebagainya masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda, karakter itu terbentuk oleh lingkungan dan interaksi sosial masyarakatnya selama beribu-ribu tahun lamanya ada yang berkarakter keras ada juga yang berkarakter lembut.
Salah satu suku yang dikenal memiliki perangai lemah lembut adalah suku Sunda.
Mengutip buku Kebiasaan Orang Sunda cetakan gramedia tentang 20 karakter orang Sunda, salah satu di antaranya adalah orang Sunda memiliki karakter sopan, ramah dan murah senyum.
Kebiasaan ini terbentuk dari kondisi alam yang begitu kondusif, tinggal di pegunungan yang memiliki iklim sejuk membentuk karakter masyarakat yang sejuk pula.
Kebiasaan orang Sunda lainnya adalah selalu mendahulukan kepentingan orang lain.
Lambat laun hal ini menjadi kelemahan orang Sunda sendiri, akhirnya orang sunda selalu tersisihkan di event-event skala nasional.
Namun buku tersebut tidak memasukkan karakter pemalu (Isinan) sebagai karakter orang Sunda. Artinya karakter mendahulukan kepentingan orang lain dianggap sebagai ketidakmampuan orang Sunda untuk menjadi yang terdepan.
Hal itu juga yang bisa jadi orang lain menganggap bahwa orang Sunda isinan.
Sejatinya isinan itu bukanlah budaya orang sunda tapi lebih kepada tidak mau menonjolkan diri. Kepercayaan orang Sunda yang tinggi terhadap agamanya, bisa jadi memengaruhi perangai orang Sunda menjadi lebih rendah hati (Tawadu').