"Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 97).
Sebagaimana yang Allah tegaskan, bahwa ketiga hal itulah yang harus dimiliki oleh seseorang yang siap untuk melaksanakan ibadah haji dalam segala halnya.
Jika salah satunya tidak terpenuhi maka lebih baik ditunda dahulu dan memaksimalkan diri untuk menguasai ketiga hal tadi, sehingga dalam pelaksanaan ibadah benar-benar tidak terganggu dengan hal-hal yang lain selain tiga kemampuan tadi.
Berkurban pun demikian Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pernah mengatakan kepada umatnya.
Dari Abu Hurairah, telah berkata Rasulullah SAW.: "Barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berkurban, maka janganlah ia menghampiri tempat salat kami" (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majjah).
Ultimatum nabi ini menegaskan bahwa setiap muslim yang berkecukupan, mapan dalam segi ekonomi dan mempunyai kelebihan finansial dia harus berbagi dengan sesama saudaranya.
Wujud rasa empati memunculkan solidaritas yang tinggi terhadap sesama insan. Oleh karena itu ibadah kurban lebih cenderung atau lebih condong sebagai praktik ibadah sosial di mana yang dituju benar-benar untuk memberi kebahagiaan dan memberi kesenangan kepada sesama manusia.
Daging hewan kurban yang dipotong kemudian dibagi-bagikan, sedikit banyak dapat menyenangkan sesama warga lainnya.
Baik ibadah haji ataupun kurban sejatinya adalah mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada sang Maha Pencipta dan Maha Pemberi, juga merupakan wujud syukur sebagai seorang makhluk yang setiap saat terus diberi keleluasaan, terus diurusi oleh sang Maha Pengurus.
Maka ibadah haji dan ibadah kurban merupakan sarana pertemuan antara dia yang sedang beribadah dengan Tuhannya.