Hari raya Idul Fitri segera tiba, pertanda bagi kaum muslimin akan mengakhiri puasa 1444 H. Lebaran kali ini berpotensi beda hari dalam pelaksanaan salat sunat Idul Fitri.
Pemerintah baru akan bersidang untuk menetapkan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H, tanggal 20 April 2023. Keputusan ditetapkan kembali melalui sidang isbat.
Sementara Muhammadiyah telah menetapkan lebih awal untuk pelaksanaan salat Idul Fitri yakni 21 April 2023.
Tercatat dalam 25 tahun terakhir Muhammadiyah selalu berbeda dalam penetapan 1 Syawal dengan pemerintah.
Perbedaan itu terjadi pada tahun 1998, 2002, 2006, 2007 dan 2011. Muhammadiyah selalu lebih dahulu satu hari dari pemerintah dalam penetapan 1 Syawal.
Perbedaan tersebut tidak dapat dihindari  karena perbedaan kriteria perhitungan (hisab) dan pengamatan (rukyat) bulan baru kamariah.
Muhammadiyah menggunakan metode Wujudul Hilal yakni matahari lebih dahulu tenggelam daripada bulan walaupun berjarak satu menit atau kurang.
Sementara pemerintah Indonesia kini memakai kriteria Imkan Rukyat (visibilitas hilal) dengan kriteria MABIMS yakni tinggi minimal hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat yang disingkat (3-6,4).
MABIMS merupakan gabungan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Wujudul Hilal
Wujudul Hilal bermakna juga tampaknya hilal yakni bulan sabit penanda awal bulan dalam perhitungan kamariah.