Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Puasa Kok Melehoy

24 Maret 2023   11:38 Diperbarui: 24 Maret 2023   17:13 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi dari dpunk.com via  pinterest.com

Pada 23 Maret 2023 umat Islam sedunia memulai ibadah wajib mereka, tertera dari rukun Islam yang keempat yakni saum di bulan Ramadan.

Ibadah tahunan ini menjadi satu momen yang dinanti oleh umat Islam sebagai momen penyucian diri dari berbagai dosa satu tahun sebelumnya.

Ya, namanya ibadah satu tahunan secara psikis ada juga pengaruhnya. Salah satunya adalah rasa cemas berlebihan.

Pada sebagian orang rasa cemas ini datang karena stres yang diterima otak atas hal yang sebetulnya  belum tentu sesuai fakta.

Baik, biar mudah dipahami saya berikan contoh kasusnya. Seseorang yang tidak terbiasa berlapar-lapar ria, otaknya akan merespons "Jika nanti saya puasa, mungkin tidak bisa makan-minum siang hari lagi seperti biasa, perut pasti lapar sekali."

Hentakan psikis ini pasti pernah dirasakan oleh sebagian orang terutama anak muda. Bukan masalah tebal atau tipis imannya. Namun secara manusiawi begitulah keadaannya.

Anxiety disorder (kecemasan berlebihan) akan melanda siapa pun. Itulah yang terjadi di hari-hari pertama puasa Ramadan.

Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Sedang Berpuasa

Asam lambung dan enzim pencernaan yang bekerja memproses makanan selama 24 jam penuh dan mengubah menjadi nutrisi serta menyebarkannya ke seluruh organ tubuh, saat puasa dia tetap bekerja. Selepas makanan habis lambung mulai memecah cadangan makanan yang tersimpan di lemak dan glikogen sebagai sumber energi.

Lemak dan glikogen (karbohidrat yang tersimpan di otot dan hati) berfungsi sebagai makanan cadangan saat seseorang sedang berpuasa, nutrisi yang dihasilkan oleh lemak dan glikogen sangat membantu dalam memelihara kesehatan organ vital seperti jantung, otak dan ginjal.

Normalnya perut seseorang mencerna makanan itu 3-4 jam, setelah itu makanan masuk ke usus kecil dan perut terasa kosong dan lapar.

Di hari-hari pertama puasa tubuh mulai mengadaptasi kebiasaan baru, tubuh mengalami perubahan dalam memproduksi dan menggunakan energi. Maka timbullah rasa pusing, lelah bahkan sakit kepala. Namun hal ini terjadi hanya di awal saja setelah itu menjadi terbiasa karena tubuh cepat mengadaptasi diri.

Berpuasa bukanlah suatu cara untuk membersihkan tubuh dari toksin, melainkan lebih fokus pada memperbaiki pola makan, mengurangi asupan makanan yang tidak sehat, dan memberi tubuh waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri.

Tampilan Fisik Orang Berpuasa

Sekilas tidak ada beda tampilan orang yang sedang berpuasa dan tidak berpuasa, tapi jika diperhatikan lebih lanjut tampilan orang yang sedang berpuasa seperti lesu, lemah dan letih. Tentu penilaian ini bersifat subjektif.

Lepas sepekan berpuasa tampilan itu sudah tidak terlihat lagi. Tubuh telah mengadaptasi diri dengan keadaan baru. Badan mulai energik kembali.

Bagi seorang muslim yang ahli saum sunnah, sepertinya puasa Ramadan tak menjadi soal. Lambungnya sudah terlatih dengan puasa Senin-Kamis, saum ayyamulbidh (puasa tengah bulan tanggal 13, 14 dan 15) dan mungkin saja puasa Daud.

Perang Badar terjadi saat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan kaum muslimin sedang saum Ramadan. Tapi tampilan fisik mereka tak menghalangi aktivitas tempurnya.

So, teman-teman tetap semangat dalam menjalani ibadah tahunan ini, jangan jadikan saum ini sebuah alasan untuk bermalas ria.

Melehoy, loyo hanyalah sedikit efek dari adaptasi tubuh saja, akhirnya orang yang mampu berpuasa hanyalah mereka yang memiliki iman yang kuat saja.

Mari raih pahala dan bonus-bonus lainnya dengan membulatkan niat puasa hanya mengharap ridha Allah semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun