Pada 23 Maret 2023 umat Islam sedunia memulai ibadah wajib mereka, tertera dari rukun Islam yang keempat yakni saum di bulan Ramadan.
Ibadah tahunan ini menjadi satu momen yang dinanti oleh umat Islam sebagai momen penyucian diri dari berbagai dosa satu tahun sebelumnya.
Ya, namanya ibadah satu tahunan secara psikis ada juga pengaruhnya. Salah satunya adalah rasa cemas berlebihan.
Pada sebagian orang rasa cemas ini datang karena stres yang diterima otak atas hal yang sebetulnya  belum tentu sesuai fakta.
Baik, biar mudah dipahami saya berikan contoh kasusnya. Seseorang yang tidak terbiasa berlapar-lapar ria, otaknya akan merespons "Jika nanti saya puasa, mungkin tidak bisa makan-minum siang hari lagi seperti biasa, perut pasti lapar sekali."
Hentakan psikis ini pasti pernah dirasakan oleh sebagian orang terutama anak muda. Bukan masalah tebal atau tipis imannya. Namun secara manusiawi begitulah keadaannya.
Anxiety disorder (kecemasan berlebihan) akan melanda siapa pun. Itulah yang terjadi di hari-hari pertama puasa Ramadan.
Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Sedang Berpuasa
Asam lambung dan enzim pencernaan yang bekerja memproses makanan selama 24 jam penuh dan mengubah menjadi nutrisi serta menyebarkannya ke seluruh organ tubuh, saat puasa dia tetap bekerja. Selepas makanan habis lambung mulai memecah cadangan makanan yang tersimpan di lemak dan glikogen sebagai sumber energi.
Lemak dan glikogen (karbohidrat yang tersimpan di otot dan hati) berfungsi sebagai makanan cadangan saat seseorang sedang berpuasa, nutrisi yang dihasilkan oleh lemak dan glikogen sangat membantu dalam memelihara kesehatan organ vital seperti jantung, otak dan ginjal.
Normalnya perut seseorang mencerna makanan itu 3-4 jam, setelah itu makanan masuk ke usus kecil dan perut terasa kosong dan lapar.