Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Suami-Istri Laksana Pakaian

16 Februari 2023   14:35 Diperbarui: 16 Februari 2023   14:45 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Tebuireng Online

Pakaian merupakan identitas, perhiasan dan kebanggaan bagi seseorang serta menegaskan di level mana dia berada.

Seorang suami harus menjadi pakaian bagi istrinya begitu pun sebaliknya, maknanya adalah suami harus menjadi kebanggaan bagi istrinya begitu pula seorang istri harus menjadi kebanggaan bagi suaminya.

Kebanggaan dalam hal-hal yang bersifat positif yakni akhlak seorang suami harus menjadi kebanggaan istrinya dan akhlak seorang istri adalah kebanggaan bagi suaminya. Itulah kurang lebih makna dari pakaian sebagai perhiasan yang merupakan suatu kebanggaan bagi yang memakainya dan sebagai identitas bagi dirinya sendiri.

Keempat, pakaian sebagai pembeda. Seseorang yang memakai pakaian yang rapi dan sopan membedakan dirinya dengan makhluk lain terutama binatang yang sama sekali tak berpakaian.

Pasangan suami istri yang diibaratkan sebuah pakaian yang bermakna pembeda adalah seorang suami harus mampu membedakan kelakuan dia saat belum mempunyai istri dan setelah dia mempunyai istri.

Perilakunya harus berubah saat dia masih lajang dan saat sudah menjadi kepala keluarga begitupun seorang istri, saat dia menjadi seorang ibu rumah tangga. Maka karakter sebelum dia menikah sama sekali harus berbeda saat telah menikah.

Artinya dalam hal pergaulan harus dibatasi, pergaulan baik tetap dipelihara pergaulan yang sia-sia seperti nongkrong sana - nongkrong sini, main sana - main sini itu harus dikurangi bahkan dihilangkan karena posisi dia sekarang sudah menjadi istri dari seseorang suami.

Kelima, pakaian sebagai penjaga marwah (wibawa) pemakainya. Fungsi pakaian yang kelima ini lebih menekankan bahwa pakaian seseorang itu tanda status sosialnya. Semakin mahal pakaian seseorang, semakin merasa berbeda status sosialnya.

Walaupun agama menegaskan status sosial bukanlah bagian dari sesuatu yang dilirik Tuhan. Namun Allah juga pernah menegaskan bahwa memang antara satu individu dengan individu yang lain dibedakan derajatnya hanya sebagai batu ujian saja.

Maka sepasang suami-istri yang diibaratkan sebagai satu pakaian harus saling menjaga kehormatannya, menerima kekurangan pasangan.

Saat pasangan kita orang biasa-biasa saja tidak berpangkat, tidak cakap, tidak cantik bukan keturunan bangsawan dan lain sebagainya, kita harus tetap menerima karena itu semua adalah ujian bagi sepasang suami-istri tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun