Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hoax Hantu yang Tak Terlihat

1 Februari 2023   13:13 Diperbarui: 1 Februari 2023   17:49 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebenaran yang diada-adakan seperti maraknya penculikan anak SD. Pertanyaannya, apakah benar atau tidak banyak anak SD yang menjadi korban penculikan, atau orang iseng yang sengaja menyebarkan hal-hal yang tidak ada sama sekali kebenarannya.

Diperlukan kualitas keilmuan yang sedikit di atas rata-rata untuk bisa memfilter berbagai macam informasi yang datang kepada alam pikiran kita, karena kebanyakan orang awam mereka tidak peduli berita itu benar atau tidak mereka malah ikut berbagi berita tersebut yang belum tentu benar yang jelas berita itu sangat merisaukan bagi seluruh masyarakat.

Banyaknya berita hoax yang berseliweran membuat kebanyakan masyarakat Jadi kurang produktif, hidup penuh dengan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan.

Bagaimana seorang ibu akan terkesan over protektif terhadap anak-anaknya karena hoax tersebut. Berita hoax itu ada karena kemampuan masyarakat kita yang belum bisa memilih dan memilah berita mana yang fakta, mana yang hoax.

Sumbangan terbesar media sosial salah satunya adalah menyebarkan berita-berita hoax, dengan hitungan menit berita hoax itu telah tersebar dan terbagi tanpa klarifikasi.

Ribuan kali share sangatlah mungkin masyarakat awam akan begitu mudah mempercayainya padahal bagi setiap orang yang jeli atau sedikit meluangkan waktu, sedikit saja untuk cek fakta di beberapa web berbasis fakta pemberitaan maka akan nampak jelas mana yang hoax dan berita mana yang bisa dipertanggungjawabkan.

Oleh karena itu kemampuan mempercayai suatu berita berbanding lurus dengan kecakapan seseorang di dalam menerima berbagai informasi.

Tanpa memiliki kecerdasan untuk menangkap sebuah informasi kemudian mengolahnya maka dia akan menjadi korban dari berita-berita hoax.

Bagi para penyebar berita hoax sesungguhnya kerugian bagi mereka, karena mereka telah berbuat meresahkan kehidupan masyarakat hanya sekadar untuk menghangatkan suasana atau hanya sekadar untuk mendapatkan Cuan saja.

Perbuatan yang tercela ini hendaklah dihentikan oleh siapa pun yang merasa memiliki tanggung jawab sosial untuk memberi kedamaian masyarakat umum.

Dulu awal tahun 2000-an heboh suara dari neraka yang muncul dari dasar sumur tua di Siberia, padahal kenyataannya suara jeritan-jeritan itu adalah hoax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun