Semua lorong yang dipasang CCTV dapat merekam kejadian per detiknya, lebih akurat dari smartphone. Dia juga bisa terintegrasi dengan HP atau laptop atasannya.
Maka CCTV ini sangat efektif dalam mengontrol segala kegiatan perusahaan dan memberi laporan secara berkala. Seorang bos atau atasan bisa menilai kinerja dari bawahannya secara on time
Ketiga, teori intelijen. Maksudnya adalah seorang bos atau seorang atasan memasang mata-mata Di antara sekian banyak karyawannya, sehingga apa yang dilakukan oleh karyawannya itu bisa diketahui secara langsung oleh mata-mata itu.
Tugas mata-mata mengumpulkan semua informasi tentang aktivitas dari para karyawan yang lain.
Jika saja terdapat salah seorang karyawan yang menyalahi aturan perusahaan maka dia segera melakukan laporan kepada bosnya.
Cara ketiga ini bisa dibilang merupakan cara yang klasik karena masih mengandalkan kemampuan seseorang untuk mengintai dan mencari-cari kesalahan karyawan yang lain, namun tidak dipungkiri cara seperti itu ini juga merupakan cara yang efektif untuk memantau kegiatan seluruh karyawan.
Ketiga cara di atas bisa menuai kontroversi, ada sisi positif ada juga sisi negatifnya.
Sisi positifnya yaitu semua kegiatan karyawan bisa terpantau dengan jelas dan tepat sehingga kinerja perusahaan menjadi semakin baik.
Efek negatifnya adalah rasa kepercayaan yang kurang dari seorang bos atau atasan terhadap bawahannya menjadikan masalah tersendiri bagi karyawan, akhirnya banyak karyawan yang bekerja secara terpaksa tidak mampu mengeksploitasi kemampuannya sendiri karena merasa ada tekanan-tekanan dari atasan.
Padahal jika mereka diberi kebebasan, pasti mereka bisa membesarkan perusahaan dengan mengeksploitasi kemampuan dirinya masing-masing.
Dengan prinsip Boss is always right para karyawan bisa terpasung dengan kebijakan atasan.