PPSU setiap pagi, siang dan sore hari mereka menyapu membersihkan jalanan ibukota bahkan selokan-selokan pun mereka bersihkan.
Ada yang unik dari mereka, setiap kali sehabis mereka mengerjakan pekerjaannya, mereka mendokumentasikan hasil kerjanya tersebut. Dengan cara selfie atau difotokan orang lain.
Kemudian mereka kirim hasilnya kepada atasannya yang ada di kantor membuktikan bahwa dia bekerja, ada di lapangan dan benar-benar membereskan tugasnya sebagai penyapu jalanan.
Contoh lain seorang staf manajemen kost-kostan, setiap pagi dia berangkat ke tempat kerjanya yakni sebuah bangunan kost 5 lantai.
Memeriksa seputar kost-an apakah ada kerusakan yang perlu dibetulkan atau mendengarkan keluhan-keluhan dari penghuni kost.
Sama uniknya dengan petugas sampah tadi saat dia datang, langsung selfie dengan latar gedung kost-annya itu menandakan bahwa dia telah datang. Lagi-lagi kemudian hasilnya dikirimkan ke pemilik kost-an.
Demikian, smartphone atau HP bisa dipakai sebagai alat kontrol kinerja seorang karyawan. Nilai seorang karyawan tergantung dari apa yang diupload ke bos atau ke atasannya.
Jika dia tidak mengirimkan hasil fotonya tentu ada sanksi yang akan dikenakan kepada mereka, mungkin bisa dipotong gajinya atau bisa ditinjau ulang status kepegawaiannya.
Kedua, CCTV.
Dalam banyak hal CCTV membantu sekali bagi sebuah instansi atau perusahaan untuk mengontrol semua keadaan yang terjadi di Perusahaan atau di institusinya.
Dari mulai memotret kegiatan karyawan apakah ada yang malas-malasan atau main-main atau semua sigap dalam bekerja, selain itu bisa merekam situasi gedung dari luar, depan, belakang dan dari atas.