Kehadiran seorang anak atau memiliki keturunan merupakan impian bagi semua pasangan. Itu pula salah satu tujuan dari pernikahan yakni ingin memiliki keturunan.
Namun apa hendak dikata jika takdir Ilahi belum juga menghampiri sebuah pasangan seperti halnya yang terjadi pada keluarga Nabi Zakaria.
Usia sang nabi sudah lanjut begitu pula usia sang istri, sangat tidak dimungkinkan untuk memiliki keturunan.
Namun dengan kuatnya doa mereka berdua, memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan permohonan yang benar-benar.
Akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi kabar gembira, berupa karunia yang sangat besar yaitu akan lahirnya seorang bayi dari rahim istrinya yang langsung diberi nama oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan nama Yahya.
Kelahiran Yahya merupakan mukjizat bagi nabi Zakaria, karena bagi Allah Tidak ada yang tidak mungkin selama Allah berkehendak terjadi itu pasti akan terjadi walaupun manusia memandangnya itu sangat mustahil.
Kalau melihat dari ukuran usia nabi Zakaria yang lanjut dan sudah dikatakan bahwa istrinya adalah seorang istri yang mandul.
Begitu mendambakan akan hadirnya keturunan memang sangat diharapkan atau bahkan dinanti-nanti.
Fitrahnya sepasang suami istri diberi karunia oleh Allah keturunan itu adalah hal gaib dan merupakan hak prerogatif Allah.
Walau nanti manusia sendiri memiliki usaha-usaha tertentu untuk menghasilkan seorang keturunan dengan teknologi tertentu.